0
Thursday 29 April 2021 - 11:31

Iran: Monopoli Teknologi Komunikasi Modern Menargetkan Negara Berkembang

Story Code : 929784
Khatibzadeh (PressTV).
Khatibzadeh (PressTV).
Hal itu disampaikan Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Saeed Khatibzadeh pada pertemuan ke-43 Komite Informasi Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNGA), yang diselenggarakan lewat konferensi video.

Dia mengatakan negara-negara maju menerapkan monopoli untuk mendistorsi dan mengarang realitas tentang dunia berkembang, mendesak PBB untuk turun tangan guna mencegah penyalahgunaan.

"Menempatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk melayani pembangunan secara adil dan berkeadilan adalah suatu keharusan," tegasnya.

Oleh karena itu, dia meminta Departemen Komunikasi Global PBB untuk bertindak lebih giat dalam meningkatkan kesadaran internasional di wilayah tersebut.

Sementara itu, upaya mendominasi oleh beberapa media dan retorika fanatik oleh tokoh politik Barat  bertujuan untuk mengobarkan api Islamofobia di beberapa bagian dunia, pejabat itu memperingatkan.

Dia menyarankan agar komunitas internasional mengutuk praktik semacam itu dan berupaya mencegah pelanggaran hak asasi manusia terhadap Muslim di dunia ini.

"Departemen harus terus mempromosikan rasa hormat untuk semua budaya, agama dan peradaban dan menarik perhatian pada implikasi serius dari tumbuhnya Islamofobia," rangkuman pertemuan UNGA mengutip pernyataan Khatibzadeh.

Juru bicara tersebut juga mendesak agar Sekretariat PBB mengeluarkan rilisnya dalam berbagai bahasa dunia selain bahasa resmi badan dunia tersebut, termasuk bahasa Persia, yang dituturkan oleh 100 juta orang.

Secara terpisah, Khatibzadeh mencatat bagaimana sanksi ekonomi, termasuk yang diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap Iran, diterapkan untuk memberikan efek merugikan langsung pada negara-negara target mereka.

Dia meminta Departemen untuk bergegas memberi tahu komunitas internasional tentang efek berbahaya dari tindakan koersif.[IT/AR]

 
Comment