0
Wednesday 26 May 2021 - 19:08
Turki dan Islamopobia di Barat:

Erdogan: Bangkitnya Islamofobia di Barat Didorong oleh Strategi AS untuk 'Menjelekkan' Muslim

Story Code : 934628
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
Recep Tayyip Erdogan, Turkish President.jpg
"Strategi pemerintah AS untuk menjelekkan Muslim pasca-9/11 telah berfungsi sebagai sarana untuk memicu sentimen anti-Muslim yang sudah ada dalam struktur budaya banyak masyarakat Barat," kata Erdogan dalam pidatonya di Simposium Internasional tentang Media dan Islamofobia di Ankara pada hari Selasa (25/5).
 
Bangkitnya sentimen anti-Muslim telah menjadi masalah serius karena kelambanan pemerintah di UE dan AS untuk menantangnya, tambah Erdogan.
 
Sekarang, kelompok sayap kanan yang lama dianggap marjinal, malah menjadi kekuatan politik arus utama di banyak negara Eropa, dan mereka yang dulunya menargetkan komunitas Yahudi telah berbalik melawan Muslim.
 
Sentimen Islamofobia dan anti-Muslim telah menyebar seperti sel kanker di banyak bagian dunia, terutama di Barat.
 
Erdogan mengecam kata 'Islamophobia', dengan mengatakan bahwa itu diciptakan oleh masyarakat Barat untuk menutupi apa yang sebenarnya adalah "rasisme baru terhadap Muslim" dan "permusuhan terhadap Islam."
 
Hubungan Ankara dengan Washington dan Brussel telah tegang dalam beberapa tahun terakhir, dengan Erdogan sering meningkatkan penganiayaan terhadap Muslim dalam pukulannya terhadap para pemimpin Barat.
 
Erdogan semakin tidak senang atas tekanan Amerika terhadap Turki untuk menyerah pada sistem rudal S-400 buatan Rusia, dukungan Washington untuk milisi Kurdi di Suriah, yang dianggap teroris oleh Ankara, dan keengganan AS untuk menyerahkan ulama yang diasingkan Fethullah Gulen, yang dituduh mendalangi kudeta militer yang gagal di Turki pada 2016.
 
Awal pekan ini, Erdogan bersikeras bahwa dia menginginkan "kerja sama yang lebih kuat dengan teman dan sekutu Eropa kita" di tengah ‘cooldown’ hubungan antara Brussel dan Ankara atas berbagai masalah internasional.
 
Para pemimpin Uni Eropa telah menyatakan keprihatinan atas keterlibatan Turki dalam pertempuran di Libya, dukungannya terhadap Azerbaijan dalam konflik Nagorno-Karabakh, dan persaingan agresif Ankara untuk yurisdiksi maritim dan hak eksplorasi energi di Mediterania dengan Yunani dan Siprus.[IT/r]
 
Comment