1
Wednesday 2 June 2021 - 02:01

Hamas, Pemimpin Hizbullah Membahas Rencana Pembebasan Dari Pendudukan Israel

Story Code : 935789
Hamas, Pemimpin Hizbullah Membahas Rencana Pembebasan Dari Pendudukan Israel

Pemimpin gerakan perlawanan Hamas dan Hizbullah, Ismail Haniyeh dan Sayyid Hassan Nasrallah, bertemu di Lebanon tahun lalu untuk menyusun rencana pembebasan wilayah pendudukan Israel, sebuah surat kabar Lebanon melaporkan.

Menurut harian al-Akhbar yang berbasis di Beirut, pukulan baru-baru ini terhadap Israel selama 11 hari perang Gaza adalah bagian dari rencana pembebasan.

Perlawanan Palestina mengadopsi taktik yang digunakan oleh Hizbullah selama perang 2006 dengan mendirikan situs peluncuran roket tiruan untuk menipu angkatan udara Israel, kata laporan itu.

Ansarullah Yaman juga berkomunikasi dengan Hamas dan meminta koordinat untuk situs yang ingin ditargetkan dengan rudal dan pesawat tak berawak, tetapi Hamas mengatakan kepada gerakan populer untuk tidak campur tangan selama tentara Israel tidak melewati "garis merah."

Tel Aviv mulai membom Gaza pada 10 Mei, setelah pembalasan Palestina terhadap serangan kekerasan terhadap jamaah di Masjid al-Aqsa dan rencana Israel untuk memaksa sejumlah keluarga Palestina keluar dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur al-Quds.

Tampaknya lengah oleh serangan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Gaza, Israel mengumumkan gencatan senjata sepihak pada 21 Mei, yang diterima oleh kelompok-kelompok perlawanan Palestina dengan mediasi Mesir.

Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 254 warga Palestina tewas dalam serangan Israel, termasuk 66 anak-anak dan 39 wanita, dan 1948 lainnya terluka.

Dalam pidato yang disiarkan televisi pekan lalu, Sekjen Hizbullah Lebanon Sayyid Hassan Nasrallah memperingatkan bahwa setiap agresi terhadap Yerusalem al-Quds atau tempat-tempat suci kota itu akan berarti perang regional.

"Ketika situs suci menghadapi ancaman serius, tidak ada garis merah," katanya. "Semua gerakan perlawanan tidak bisa duduk diam dan menonton jika tempat-tempat suci dalam bahaya."(IT/TGM)
Comment