0
Thursday 3 June 2021 - 06:43

Ketua Palang Merah: Perlu Waktu Bertahun-tahun untuk Membangun Kembali Gaza

Story Code : 936013
Warga Palestina (Al-Jazeera).
Warga Palestina (Al-Jazeera).
Pejabat dari Palang Merah dan PBB telah mengunjungi Jalur Gaza yang terkepung untuk meninjau kehancuran dari pemboman 11 hari Israel, termasuk kerusakan rumah, sekolah, rumah sakit dan infrastruktur penting lainnya.

Menurut otoritas kesehatan di Gaza, serangan Israel di daerah kantong yang bermula 10 Mei menewaskan sedikitnya 254 warga Palestina, termasuk 66 anak-anak.

"Ketakutan, kecemasan, dan stres adalah kata-kata kunci yang saya dengar berulang kali hari ini," kata kepala ICRC Robert Mardini seperti dilansir Al-Jazeera.

"Bahkan jika eskalasi lebih pendek dari situasi sebelumnya, akan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk membangun kembali apa yang rusak hanya dalam 11 hari," katanya sembari menyerukan "solusi politik yang berarti untuk [mengakhiri] konflik yang sudah berlangsung lama ini".

"Sementara itu, kami perlu benar-benar meningkatkan dukungan kami untuk meningkatkan respons kemanusiaan di Jalur Gaza dalam jangka pendek."

Dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) juga memperingatkan "kebutuhan kesehatan yang mengejutkan" di seluruh wilayah Palestina yang diduduki.

Konflik juga memicu perpindahan penduduk lebih lanjut dan memperburuk krisis kemanusiaan yang berkepanjangan.

"Lebih dari 77.000 orang mengungsi dan sekitar 30 fasilitas kesehatan rusak," kata WHO.

WHO mengatakan pihaknya "meningkatkan tanggapannya untuk memberi bantuan kesehatan bagi hampir 200.000 orang yang membutuhkan", di seluruh wilayah Palestina yang diduduki, termasuk Tepi Barat yang diduduki.

"Situasinya bergejolak. WHO tetap prihatin ... dan menyerukan akses tanpa hambatan untuk pasokan dan staf penting yang terkait dengan kemanusiaan dan pembangunan ke Gaza dan rujukan pasien keluar dari Gaza kapan pun diperlukan, " kata Rik Peeperkorn.

Serangan Israel baru-baru ini di Gaza menghancurkan 1.800 unit tempat tinggal dan sebagian menghancurkan setidaknya 14.300 lainnya, memaksa puluhan ribu warga Palestina untuk berlindung di sekolah-sekolah yang dikelola PBB.

Pemboman itu juga melanda sekitar 74 bangunan umum, termasuk kotamadya setempat, menurut angka yang dirilis oleh Kementerian Informasi Gaza.

Pejabat Israel dan pejabat Hamas baru-baru ini mengadakan pembicaraan gencatan senjata permanen terpisah dengan pejabat Mesir.

Israel memberlakukan blokade darat dan laut di Gaza sejak 2007 atas wilayah miskin dan berpenduduk padat yang merupakan rumah bagi sekitar dua juta warga Palestina.

Penyeberangan Rafah yang dijaga ketat di Mesir adalah satu-satunya jalur Gaza ke dunia luar yang tidak dikendalikan oleh Israel.[IT/AR]
Comment