0
Friday 11 June 2021 - 08:33

Biden: As akan Menyumbang 500 Juta Dosis Vaksin Pfizer 'Tanpa Pamrih'

Story Code : 937434
Joe Bidenin G-7 (ABC News).
Joe Bidenin G-7 (ABC News).
Joe Biden menekankan bahwa upaya itu adalah demi kepentingan terbaik AS dan bahwa dia 'tidak akan mengharapkan imbalan apa pun' dari negara lain.

"Sejak awal kepresidenan saya, kami telah melihat dengan jelas bahwa kami perlu menyerang virus ini secara global," kata Biden, berbicara dari Cornwall, Inggris seperti dilansir NBC News.

"Kami menghargai martabat yang melekat pada semua orang. Di saat-saat sulit, orang Amerika mengulurkan tangan untuk menawarkan bantuan," lanjutnya.

Biden, yang berada di kawasan itu untuk menghadiri KTT G-7, mengatakan bahwa kontribusi AS akan meletakkan "dasar" bagi negara-negara kaya lainnya untuk berbagi vaksin secara global dan bahwa para pemimpin G-7 akan mengumumkan "cakupan penuh komitmen kami" untuk mengatasi pandemi pada hari Jumat.

Pengumuman itu muncul ketika pasokan vaksinasi melampaui permintaan di AS – dengan sekitar 64 persen orang dewasa Amerika sekarang telah menerima setidaknya satu suntikan – dan ketika Biden menghadapi tekanan meningkat untuk berbuat lebih banyak dalam membantu negara lain. Kekhawatiran juga meningkat bahwa strategi China dan Rusia untuk menjual atau menyumbangkan vaksin mereka ke negara lain memungkinkan mereka untuk memperluas pengaruh ke seluruh dunia.

Biden mengatakan bahwa AS akan memberikan vaksin ke negara lain "tanpa pamrih," menambahkan bahwa "sumbangan vaksin tidak termasuk tekanan untuk bantuan atau konsesi potensial. Kami melakukan ini untuk menyelamatkan nyawa, untuk mengakhiri pandemi ini. Itu saja."

China dan Rusia telah dituduh membuat tuntutan dengan imbalan pasokan vaksin mereka.

AS dan negara-negara kaya lainnya telah dikritik karena berlomba dalam peluncuran vaksin sementara negara-negara miskin berjuang untuk mendapatkan vaksin. Para ahli memperingatkan bahwa ketidaksetaraan vaksinasi global dapat memperpanjang pandemi bagi semua orang jika virus corona terus bermutasi, yang dapat membuatnya lebih menular dan kebal terhadap vaksin.

Biden, yang memperingatkan ancaman varian Covid-19, mengatakan bahwa menyumbangkan vaksin ke negara lain adalah "kepentingan pribadi Amerika."

"Selama virus mengamuk di tempat lain, ada risiko mutasi baru yang dapat mengancam orang-orang kita," katanya.

500 juta vaksin akan dikirimkan melalui COVAX, sebuah program kemanusiaan yang dijalankan sebagian oleh WHO yang bertujuan mendistribusikan vaksin secara adil, dan akan diberikan kepada 92 negara berpenghasilan rendah dan Uni Afrika.

Pertanyaan yang kemudian muncul adalah, apakah AS dengan segenap rekam jejaknya di dunia selama ini, benar-benar tak menuntut pamrih dari sumbangan vaksin tersebut?[IT/AR]
Comment