0
Saturday 12 June 2021 - 08:09
Rusia dan Gejolak Suriah:

Militer Rusia: Teroris Pindahkan Kendaraan Lapis Baja ke Dua Lokalitas di Idlib Suriah

Story Code : 937607
Terrorists transfer armored vehicles to two localities in Syria’s Idlib.jpg
Terrorists transfer armored vehicles to two localities in Syria’s Idlib.jpg
Kementerian Pertahanan Rusia mendirikan Pusat Rekonsiliasi Pihak yang Berlawanan dan Pengendalian Gerakan Pengungsi di Suriah Pada Februari 2016 sebagai bagian dari upayanya di wilayah tersebut untuk membantu mengurangi konflik yang sedang berlangsung antara pihak-pihak yang berselisih.
 
“Kelompok-kelompok bersenjata ilegal di bagian selatan zona de-eskalasi Idlib sedang memindahkan unit-unit militan dan kendaraan lapis baja ke daerah daerah Saan dan Majdaliya di provinsi Idlib. Menurut komando pasukan pemerintah Suriah, jumlah serangan yang dilakukan oleh militan kelompok teroris dari daerah yang ditunjukkan di posisi angkatan bersenjata Suriah di arah Rueiha, Jubas dan Saraqib telah meningkat tajam," kata Kulit.
 
Menurut Pusat Rekonsiliasi, 38 serangan tercatat di zona de-eskalasi Idlib dari posisi kelompok teroris Jabhat al-Nusra, di mana 17 serangan terjadi di provinsi Idlib, 8 serangan di provinsi Latakia, 4 serangan di provinsi Alleppo, Provinsi Hama - 9 serangan.
 
Kulit menambahkan bahwa unit polisi militer Rusia terus mengawal kendaraan sipil di jalan raya M4 antara provinsi Raqqa dan al-Hasakah.
 
Pada hari Kamis (10/6), surat kabar Suriah Al-Watan melaporkan bahwa komando politik angkatan bersenjata Suriah sedang menyelidiki laporan yang menunjukkan bahwa juru bicara Jabhat al-Nusra telah dieliminasi.
 
Menurut laporan itu, Abu Khaled al-Shami dieliminasi sebelumnya pada hari Kamis oleh serangan udara Suriah dan Rusia bersama dengan 30 teroris lainnya. Serangan udara tersebut dilakukan pada pagi hari di kawasan Jabal Alzawiya.
 
Sebelumnya, militer Rusia memperingatkan tentang provokasi yang akan datang yang direncanakan oleh kelompok teroris yang melibatkan zat beracun, yang akan dilakukan di timur laut provinsi Idlib.
 
Pusat rekonsiliasi menerima informasi tentang provokasi di Suriah yang melibatkan penggunaan agen beracun secara teratur.
 
Tanggung jawab pusat rekonsiliasi termasuk menegosiasikan kesepakatan tentang kelompok bersenjata ilegal dan pemukiman individu yang bergabung dengan rezim gencatan senjata, serta mengatur distribusi bantuan kemanusiaan, antara lain.
 
Militer Rusia, bersama dengan rekan-rekan Turkinya, atas permintaan pemerintah Suriah secara teratur berpatroli di jalan-jalan dan pemukiman negara yang dilanda perang untuk memastikan fungsi rute transportasi yang aman.[IT/r]
 
Comment