Islam Times - Pemilu Tidak Akan Mengubah Kebijakan Luar Negeri Iran Tehran

IslamTimes - Iran dijadwalkan menggelar pemilihan presiden ketiga belas akhir pekan ini. Saat 18 Juni mendekat, Al-Ahed News duduk bersama Abu Al-Fadl Amoui, juru bicara Komite Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, yang menggarisbawahi pentingnya pemilihan dan dampaknya terhadap kebijakan luar negeri Republik Islam.

"Rakyat Iran telah memiliki pengalaman demokrasi yang hebat di tahun-tahun sejak kemenangan revolusi," kata Amoui.
"Selama tahun-tahun ini, Amerika Serikat melakukan kebijakan tekanan maksimum terhadap rakyat Iran yang teguh dan mengupayakan, melalui sanksi yang tidak adil. dan ancaman terhadap Iran, untuk mengubah kebijakan Republik Islam Iran, termasuk kebijakan Iran mengenai program damai atau visi regionalnya.”
“Namun, pada akhirnya, Trump merasakan kegagalan dan kekalahan. Hari ini, pemerintah AS saat ini tahu betul bahwa kebijakan ini gagal dan tidak dapat mengintimidasi Iran dan rakyatnya.”

Amoui lebih lanjut menunjukkan bahwa “kebijakan umum dan prinsip dalam kebijakan luar negeri Iran tidak berubah dengan perubahan pemerintahan karena mereka didasarkan pada konstitusi dan prinsip-prinsip negara. Mengubah pemerintah dapat mempengaruhi prioritas di bidang ini, tetapi asal-usul kebijakan luar negeri Iran tetap konstan."

Secara paralel, dia menjelaskan bahwa "negara-negara di dunia dan media internasional menonton pemilihan presiden di Iran dengan penuh minat, dan ini menunjukkan posisi penting Iran. Kami melihat antusiasme pemilihan ada di negara ini, dan setiap kandidat, melalui debat atau kegiatan pemilihan umum, berusaha untuk mempresentasikan program dan visinya kepada rakyat. Keberagaman pendapat ini merupakan kesempatan bagi negara untuk memilih visi terbaik untuk pemerintahan."[IT/r]