Islam Times - 'Israel' Berencana Menghancurkan 17 Rumah Palestina di Silwan pada Akhir Juli

IslamTimes - Seorang pejabat Palestina memperingatkan bahwa otoritas pendudukan Zionis berencana untuk menghancurkan lebih dari selusin rumah Palestina di sebuah daerah di lingkungan Al-Quds Timur yang diduduki di Silwan, ketika rezim Tel Aviv melanjutkan kebijakan pengambilalihan tanahnya terlepas dari protes internasional dan resolusi Dewan Keamanan PBB..

Fakhri Abu Diab, anggota Komite Pertahanan Tanah Silwan, mengatakan kepada kantor berita resmi Palestina Wafa pada hari Senin bahwa 17 rumah milik keluarga Palestina di lingkungan al-Bustan akan dihancurkan pada akhir bulan depan.

Abu Diab menambahkan bahwa pejabat pendudukan Zionis 'Israel' telah mengeluarkan perintah pembongkaran kepada penghuni 98 bangunan.

Dia mencatat bahwa kota al-Quds yang diduduki telah memberi tahu keluarga yang terkena dampak untuk mengungsi dan menghancurkan rumah mereka sendiri.

Pemerintah kota juga memperingatkan warga Palestina bahwa kegagalan untuk melakukannya berarti keluarga harus menanggung biaya pembongkaran.

Sejak 2005, penduduk Palestina di al-Bustan telah menerima peringatan untuk menghancurkan hampir 90 rumah dengan dalih membangun tanpa izin, demi organisasi pemukim yang berusaha mengubah tanah itu menjadi taman.

Menurut LSM Palestina Grassroots al-Quds, pembongkaran rumah dan pemindahan paksa yang diperintahkan pengadilan adalah taktik yang digunakan untuk mengusir pemilik tanah Palestina. Bulan lalu, Amnesty International dengan tajam mengkritik rencana penggusuran beberapa lusin keluarga Palestina dari rumah mereka di lingkungan Silwan sebagai "ilustrasi lain dari kebijakan kriminal entitas Zionis 'Israel' tentang pemindahan paksa warga Palestina."

Wakil Direktur untuk Timur Tengah dan Afrika Utara di organisasi yang berbasis di London, Saleh Higazi, mengatakan rezim Zionis "mengipasi api peningkatan kekerasan terbaru dan melanggengkan pelanggaran hak asasi manusia sistematis yang sama terhadap warga Palestina" dengan terus mengejar Keputusan Pengadilan Distrik al-Quds tentang banding yang tertunda terhadap perintah penggusuran.

Langkah itu menyusul protes besar-besaran atas pengusiran yang direncanakan dari lingkungan Sheikh Jarrah di al-Quds Timur yang diduduki, di mana protes terhadap keputusan tersebut menyebabkan kekerasan Zionis 'Israel' terhadap warga Palestina dan perang 11 hari di Jalur Gaza.

Silwan, rumah bagi sekitar 33.000 warga Palestina, terletak di luar tembok Kota Tua al-Quds dan situs-situs sucinya.

Pejabat Zionis telah memindahkan ekstremis Yahudi ke lingkungan tersebut sejak tahun 1980-an, dan saat ini beberapa ratus pemukim menempati daerah tersebut di kompleks pemukiman yang sangat dilindungi.

Hal ini mengakibatkan banyak pelanggaran hak asasi manusia, termasuk pengusiran paksa dan pemindahan penduduk Palestina.

Properti Silwan diklaim oleh para ekstremis yang didukung oleh Ateret Cohanim, sebuah yayasan sayap kanan yang bekerja untuk memperkuat kehadiran Yahudi di al-Quds Timur.[IT/r]