0
Wednesday 16 June 2021 - 09:31
Krisis HAM di Saudi Arabia:

Rezim Saudi yang Haus Darah Eksekusi Mustafa Al-Darwish yang Ditangkap Sewenang-wenang

Story Code : 938291
Mustafa Hashem Isa al-Darwish, from Tarout Island in al-Qatif.jpg
Mustafa Hashem Isa al-Darwish, from Tarout Island in al-Qatif.jpg
Terlepas dari dekrit kerajaan yang menangguhkan eksekusi anak di bawah umur, rezim Saudi bersikeras untuk mengeksekusi Mustafa, yang dituduh sebagai “memiliki senjata, mengancam keamanan negara, dan membentuk sel untuk membunuh personel keamanan dan menghasut kerusuhan.”
 
Tuduhan itu sama sekali tidak bisa dikaitkan dengan usianya ketika ditangkap, karena dia masih di bawah umur pada saat itu, sumber menunjukkan.
 
Anggota oposisi terkemuka Saudi, Dr. Fuad Ibrahim, mengomentari berita di akun Twitter-nya dengan mengatakan: “Pemuda Mustafa al-Darwish ditahan dalam rangkaian tuduhan siap konsumsi yang diarahkan pada puluhan anggota yang berpartisipasi dalam protes damai pada tahun 2011, yang terbunuh oleh peluru atau pedang.”
 
“Citra rezim ini akan tetap suram tidak peduli berapa banyak yang telah dihabiskan untuk memolesnya di mata dunia. Ini juga meningkatkan persepsi masyarakat bahwa rezim ini layak untuk dimusnahkan,” tambah Dr. Ibrahim, mencatat bahwa “Rezim berdarah ini sejauh ini telah mengeksekusi 844 orang sejak “Zahraman” mengambil alih kekuasaan [mengacu pada Raja Saudi Salman bin Abdul Aziz].”
 
Tokoh oposisi Saudi juga menjelaskan bahwa “Mustafa al-Darwish baru berusia 17 tahun ketika dia ditangkap dan akhirnya dijatuhi hukuman, yang berarti dia masih di bawah umur, tetapi hukum rimba ala “Zahraman” tidak membedakan antara anak di bawah umur atau bukan… kebrutalan masih merupakan pendekatan rezim yang didirikan atas dasar kriminalitas dan pertumpahan darah, bukannya kesepakatan dan persetujuan.”[IT/r]
 
Comment