0
Sunday 20 June 2021 - 01:16

Perjanjian JCPOA Kemungkinan Akan Tercapai Sebelum Akhir Admin Hasan Rouhani

Story Code : 938980
Perjanjian JCPOA Kemungkinan Akan Tercapai Sebelum Akhir Admin Hasan Rouhani

Mengacu pada proses negosiasi Wina saat ini untuk menghidupkan kembali JCPOA, Menteri Luar Negeri Zarif mengatakan bahwa ada kemungkinan untuk mencapai kesepakatan sebelum berakhirnya pemerintahan Hassan Rouhani.

Dalam sebuah wawancara di sela-sela Forum Diplomasi Antalya, Mohammad Javad Zarif menanggapi pertanyaan tentang prospek pembentukan pemerintahan baru Republik Islam Iran pada pembicaraan "Wina" tentang menghidupkan kembali JCPOA mengatakan bahwa kesepakatan akan mungkin dicapai sebelum akhir pemerintahan Hassan Rouhani.

"Negosiasi sedang berlangsung di JCPOA. Ada peluang bagus bahwa kesepakatan akan dicapai sebelum akhir masa jabatan kami. Kami akan menyerahkan kekuasaan kepada pemerintahan baru pada pertengahan Agustus dan saya pikir kami mungkin akan dapat mencapainya. kesepakatan jauh sebelum tanggal itu," kata Zarif.

"Saya telah melihat draf perjanjian terbaru yang diedit," tambahnya mengenai proses negosiasi Wina saat ini. "Draf telah menjadi lebih murni. Tanda kurung [masalah perselisihan] sedang dihapus."

Menanggapi pertanyaan tentang hambatan saat ini untuk kesepakatan akhir tentang JCPOA, Zarif mengatakan, "Hambatan utama yang tersisa adalah memahami masalah ini. Amerika Serikat harus memahami bahwa itu adalah pihak yang meninggalkan perjanjian dengan niat, dan tujuan mereka. tidak tercapai, dan sekarang mereka ingin kembali ke kesepakatan, mereka tidak dapat mencapai tujuan yang tidak dicapai melalui perang ekonomi, melalui meja negosiasi."

"AS perlu mencapai pemahaman itu, dan saya dapat mengatakan bahwa kami sedikit lebih dekat dengan itu, tetapi kami tidak sampai di sana," kata Menlu Iran. “Masalah yang tersisa adalah bagaimana memverifikasi pemenuhan komitmen AS karena pemenuhan komitmen kami sedang diverifikasi oleh Badan Tenaga Atom Internasional, tetapi bagaimana memverifikasi pemenuhan komitmen AS masih belum jelas.”

"Kami menjaga komitmen kami bahkan setelah Amerika Serikat pergi dan setahun kemudian. Amerika Serikat belum memenuhi komitmennya, jadi pihak yang perlu meyakinkan kami adalah Amerika Serikat, dan itu menjadi penghambat negosiasi," tegas Zarif.(IT/TGM)
Comment