Lonjakan Besar-besaran dalam Jumlah Anak yang Diculik dan Dilecehkan di Zona Konflik

Laporan tahunan Sekretaris Jenderal Antonio Guterres yang baru terpilih kembali kepada Dewan Keamanan tentang anak-anak dan konflik bersenjata menyelidiki pembunuhan, melukai dan pelecehan anak-anak, perekrutan atau penculikan, serta serangan terhadap sekolah dan rumah sakit.
 
“Pelanggaran dengan pertumbuhan eksponensial terbesar pada tahun 2020 adalah penculikan, sebesar 90 persen, dan pemerkosaan serta bentuk kekerasan lainnya yang meningkat hingga 70 persen,” kata kantor perwakilan khusus PBB untuk anak-anak dan konflik bersenjata, Virginia Gamba.
 
Laporan tersebut mendokumentasikan kekerasan terhadap 19.379 anak dalam 21 konflik.
 
Lebih dari 8.500 anak digunakan sebagai tentara di berbagai zona konflik; lebih dari 2.650 tewas dan sekitar 5.800 terluka.
 
Ini terjadi ketika Human Rights Watch mengkritik kantor PBB karena tidak memasukkan Zionis “Israel” dan Arab Saudi dalam daftar hitam atas tindakan mereka terhadap anak-anak, meskipun kejahatan tersebut didokumentasikan dalam laporan itu sendiri.[IT/r]