0
Tuesday 22 June 2021 - 15:26
Turki - AS:

Erdogan: Tidak Ada Masalah yang Tidak Dapat Diselesaikan oleh AS dan Turki

Story Code : 939432
Turkish President Recep Tayyip Erdogan with US President Joe Biden.jpg
Turkish President Recep Tayyip Erdogan with US President Joe Biden.jpg
Erdogan mengatakan bahwa dia dan Biden telah membahas kerja sama bilateral di masa depan dan telah mencapai kesepakatan bahwa tidak ada masalah yang pada akhirnya tidak dapat diselesaikan kedua negara.
 
“Saat kami memperkuat saluran dialog dengan AS di semua tingkatan, kami bertekad untuk mengubah hubungan indah yang telah kami bangun dengan Biden menjadi manfaat maksimal bagi negara kami. Kami percaya bahwa kami akan menyelesaikan masalah [bilateral] tepat waktu. Kami percaya bahwa kami telah membuka pintu era baru [kerja sama] dengan AS secara positif dan konstruktif”, kata Erdogan.
 
Presiden menambahkan bahwa Ankara harus menyajikan daftar tuntutan sederhana bagi AS: untuk menghormati kedaulatan negara dalam politik dan ekonomi dan untuk mendukung perjuangan Turki melawan organisasi teroris.
 
Yang terakhir mungkin menciptakan hambatan untuk “awal baru” dalam hubungan bilateral karena Ankara melihat militan Kurdi di Suriah sebagai teroris, dan AS secara aktif bekerja dengan dan mendukung mereka.
 
Erdogan kemudian menekankan pentingnya hubungan baik dengan Turki, mencatat bahwa aliansi NATO akan mengalami kesulitan untuk bertahan jika Ankara keluar dari blok tersebut.
 
Hubungan AS-Turki
 
Hubungan antara Ankara dan Washington telah memburuk sejak Turki menandatangani kontrak untuk membeli sistem pertahanan udara S-400 dari Rusia pada Desember 2017.
 
AS telah berulang kali menuntut agar Turki membatalkan kesepakatan, mengklaim bahwa S-400 tidak kompatibel dengan grid pertahanan NATO dan bahwa mereka akan menimbulkan ancaman terhadap rahasia jet F-35 dengan berpotensi mengungkapkannya ke Moskow.
Ankara dalam banyak kesempatan mengesampingkan kebocoran data mengenai F-35, tetapi terlepas dari jaminannya, Washington mengeluarkan Turki dari program F-35, yang didanai negara itu.
 
Pejabat Turki juga menunjukkan fakta bahwa NATO, dan AS secara khusus, tidak memiliki masalah dengan Yunani yang membeli dan menggunakan sistem S-300 Rusia, meskipun juga menjadi bagian dari aliansi.
 
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menolak kemungkinan menyerahkan S-400 yang diperolehnya, menyebut keputusan untuk membelikan mereka hak kedaulatan Ankara.
 
Dia telah berulang kali mengundang AS untuk menemukan solusi untuk masalah yang akan cocok untuk kedua belah pihak, tetapi Washington sejauh ini mengabaikan tawaran untuk membuat kelompok kerja.
 
Erdogan juga berharap menemukan solusi untuk masalah ini selama pertemuannya dengan Presiden AS Joe Biden pada KTT NATO baru-baru ini di Brussels.
Namun, pada akhir acara, kedua belah pihak tidak dapat mencapai kompromi pada masalah S-400.[IT/r]
 
Comment