0
Wednesday 23 June 2021 - 01:11

AS Tidak Bisa Lagi Berbicara Dengan Iran Menggunakan Bahasa Kekerasan

Story Code : 939516
AS Tidak Bisa Lagi Berbicara Dengan Iran Menggunakan Bahasa Kekerasan

Menteri Informasi, Publisitas & Layanan Penyiaran Zimbabwe mengatakan bahwa pemerintahan AS yang baru telah memahami bahwa mereka tidak dapat lagi berbicara kepada rakyat Iran dengan bahasa paksaan dan sanksi.

Berbicara dalam pertemuan dengan Duta Besar Republik Islam Iran untuk Zimbabwe Abbas Navazani pada Selasa, Ms. Monica Mutsvangwa menegaskan kembali bahwa pemerintah AS yang baru telah sampai pada kesimpulan bahwa mereka tidak dapat lagi berbicara kepada rakyat Iran dengan bahasa memaksa dan tidak punya pilihan lain selain berunding dengan Iran mengenai program nuklirnya dan ini menunjukkan otoritas dan kekuatan yang tinggi dari Iran di kancah internasional.

Dalam pertemuan tersebut, kedua belah pihak bertukar pandangan tentang masalah kerja sama bilateral, regional, dan internasional termasuk sanksi AS yang menindas terhadap Republik Islam Iran.

Sementara mengutuk sanksi sepihak AS yang tidak sah yang dikenakan terhadap Republik Islam Iran, menteri Zimbabwe mengatakan bahwa negaranya selalu memberikan mendukung pemerintah Iran dan rakyatnya dalam situasi kritis yang disebabkan oleh tekanan ekonomi AS ilegal yang tidak sah yang dikenakan terhadap Iran.

Dia memuji perlawanan rakyat Iran dalam menghadapi sanksi AS yang menindas.

Zimbabwe selalu menganggap Iran sebagai model yang sangat baik untuk pemerintahan yang demokratis, tegasnya, menambahkan bahwa mengadakan berbagai pemilihan di Iran menunjukkan adanya tingkat demokrasi yang tinggi di Republik Islam Iran dibandingkan dengan negara-negara lain di kawasan dengan monarki.(IT/TGM)
Comment