Islam Times - Pawai Sana'a, Anak-anak Yaman Mengecam PBB karena 'Menutupi' Kejahatan Saudi

Islam Times - Anak-anak Yaman mengecam keras dukungan PBB untuk koalisi pimpinan Saudi, setelah gagal menyalahkan Riyadh dan sekutunya atas kejahatan mereka terhadap anak-anak di Yaman dalam laporan terbarunya.

Sejumlah besar anak-anak Yaman menggelar pawai di ibu kota Sana'a, mengecam PBB karena gagal menambahkan pasukan koalisi pimpinan Saudi ke dalam "list of shame"-nya, sebuah tambahan pada laporan terbaru PBB yang memilih pihak-pihak tertentu yang gagal menjaga keamanan anak-anak selama konflik.

Menurut jaringan televisi berbasis di Yaman Al-Masirah, anak-anak Yaman dalam sebuah pernyataan mengecam badan dunia itu karena "menyalahkan yang tertindas dan membebaskan penindas" sebagai pengganti uang, sambil menganggap kedua pihak perang bertanggung jawab atas kekerasan terhadap anak-anak di Yaman.

Dalam laporan tahunan Anak-anak dan Konflik Bersenjata, yang dirilis pada hari Senin, PBB mengatakan setidaknya 19.379 anak-anak yang terkena dampak perang pada tahun 2020 menjadi korban pelanggaran berat seperti perekrutan bersenjata atau pemerkosaan.

"Eskalasi konflik, bentrokan bersenjata dan pengabaian terhadap hukum humaniter internasional dan hukum hak asasi manusia internasional berdampak parah pada perlindungan anak-anak," kata laporan itu.

Jumlah tertinggi pelanggaran berat, menurut laporan itu, dilaporkan di Afghanistan, Republik Demokratik Kongo, Somalia, Suriah, dan Yaman.

Laporan tersebut, bagaimanapun, gagal menyoroti pelanggaran berat yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Saudi di Yaman, yang menuai kritik tajam.

"Kami menekankan bahwa PBB telah menjadikan dirinya musuh anak-anak Yaman dan lembaga-lembaga yang didukung oleh organisasi ini terlibat dalam semua kejahatan yang dilakukan terhadap kami," tambahnya.

Pernyataan itu lebih lanjut menambahkan bahwa orang Yaman tahu siapa pembunuhnya, yang "berusaha melawan kami, membunuh kami, membuat kami lapar," sambil menuduh Sekjen PBB "menjadi mitra yang setara" dalam penderitaan mereka.

Arab Saudi, didukung oleh kekuatan Barat dan sekutu regional, meluncurkan kampanye pengeboman menghancurkan terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuanmengembalikan pemerintah pro-Riyadh.

Perang berkepanjangan telah menewaskan ratusan ribu warga Yaman sementara jutaan lainnya tergusur. Infrastruktur vital negara itu, termasuk rumah sakit dan sekolah hancur, menyebabkan krisis kemanusiaan terburuk.[IT/AR]