Penjajah Israel Melukai Warga Palestina, Termasuk Empat Anak, di Sheikh Jarrah

Saksi mata mengatakan tentara di gedung al-Ghawi, yang disita secara ilegal, menyerang banyak warga Palestina dengan kursi dan batu.

Mereka menambahkan bahwa tentara juga mencoba untuk meninju dan menendang beberapa warga Palestina, yang menyebabkan perkelahian, sebelum tentara menyerbu lingkungan, masuk ke rumah, dan menembakkan granat gegar otak.

Selama penyerangan, penjajah menyemprotkan merica ke wajah empat gadis Palestina (12 hingga 14 tahun) di bawah perlindungan polisi Israel di lingkungan tersebut.

Dalam berita terkait, tentara menyerbu kota Silwan, di Yerusalem, yang menyebabkan protes di lingkungan Be'er Ayyoub, dan menembakkan banyak granat gegar otak sebelum menculik seorang anak Palestina.

Serangan itu merupakan bagian dari pelanggaran terus-menerus yang dilakukan Israel di Sheikh Jarrah, terutama di tengah rencana menggusur dan menghapus penduduk asli Palestina untuk menggantikan mereka dengan pemukim kolonial ilegal.

Sebanyak 28 keluarga Palestina tinggal di Sheikh Jarrah; mereka pindah ke sana ketika mereka dipaksa keluar dari rumah dan tanah mereka selama Nakba tahun 1948, ketika Israel didirikan di tanah bersejarah Palestina, setelah membersihkan ratusan kota dan desa secara etnis.

Pada tahun 2020, Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) menyatakan bahwa kelompok penjajah Israel mengajukan tuntutan hukum ke pengadilan Israel untuk menggusur lebih dari 218 keluarga Palestina (970 orang, termasuk setidaknya 424 anak-anak), di Yerusalem Timur yang diduduki, termasuk 75 keluarga di lingkungan Sheikh Jarrah.

Mahkamah Agung Israel baru-baru ini menunda pertimbangan banding yang diajukan oleh empat keluarga di Sheikh Jarrah, sementara tiga keluarga lainnya sedang menunggu sidang yang dikatakan akan dilakukan pada bulan Agustus tahun ini.[IT/AR]