0
Sunday 27 June 2021 - 00:30

Iran Tak Pernah Meninggalkan JCPOA Tetapi Membuatnya Tetap Hidup

Story Code : 940230
Iran Tak Pernah Meninggalkan JCPOA Tetapi Membuatnya Tetap Hidup

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran mengatakan bahwa Iran tidak pernah meninggalkan JCPOA dan Amerika Serikat yang harus membuat keputusan untuk kembali ke JCPOA.

"Republik Islam Iran tidak pernah meninggalkan JCPOA, Amerika Serikat yang harus membuat keputusan dan kembali ke kesepakatan dengan mencabut sanksi ilegal dan secara efektif memenuhi komitmen akhirnya," kata Saeed Khatibzadeh mengenai pernyataan yang dibuat oleh AS dan Menlu Prancis bahwa mereka sedang menunggu keputusan Iran untuk kembali ke JCPOA.

“Amerika Serikat dan Eropa tahu dengan baik bahwa Iran membuat keputusannya ketika, terlepas dari penarikan sepihak AS dari JCPOA dan pengenaan sanksi ilegal dan menindas terhadap rakyat Iran, dan kelambanan Eropa, itu membuat JCPOA tetap hidup dan tetap dalam kesepakatan," tambahnya.

Diplomat Iran melanjutkan dengan mengatakan, "Selama pembicaraan Wina, berulang kali dinyatakan bahwa Amerika Serikat yang mengganggu keseimbangan JCPOA dan, dengan ketidakpatuhan total, secara efektif memblokir implementasi kesepakatan."

"Telah berulang kali ditekankan bahwa Republik Islam Iran sepenuhnya siap untuk menangguhkan langkah-langkah kompensasi dan melanjutkan pelaksanaan kewajibannya di bawah JCPOA, asalkan Amerika Serikat sepenuhnya menerapkannya." dia mencatat, menambahkan, "Pihak lain sangat menyadari posisi Iran."

"Jelas bahwa kesepakatan akan mungkin terjadi jika Amerika Serikat membuat keputusan dan menunjukkan bahwa mereka siap untuk sepenuhnya melaksanakan komitmennya, dan mencabut sanksi," tegas Khatibzadeh.

Posisi kami tidak berubah sejak awal pembicaraan Wina, tambahnya, dengan mengatakan, "Kami menuntut pencabutan sanksi AS, verifikasi [pencabutan sanksi], dan kemudian penghentian langkah-langkah kompensasi dan dimulainya kembali komitmen Iran. adalah pihak lain yang harus membuat keputusan mereka."(IT/TGM)
Comment