0
Sunday 27 June 2021 - 07:42

Dubes Rusia: Insiden di Laut Hitam Dapat Memicu Insiden Militer

Story Code : 940276
Andrei Kelin,dutabes Rusia untuk Inggris (TASS).
Andrei Kelin,dutabes Rusia untuk Inggris (TASS).
Dalam acara Soloviev Live di saluran YouTube pada hari Sabtu, Andrei Kelin mengatakan, "Mimpi buruknya adalah mereka mencoba memperkuat posisi politik dengan provokasi militer, yang memang dapat membawa kita ke insiden militer serius, sebagaimana diakui Kepala Staf Umum Inggris baru kemarin malam."

Dia juga mengatakan bahwa posisi Inggris dalam masalah ini adalah "ofensif, kasar" karena mereka mengambil posisi bahwa Destroyer sedang berlayar di perairan teritorial Ukraina tanpa mengakui fakta aneksasi Krimea ke Rusia, yang merupakan "jalan damai dengan alasan hukum."

Kelin mengatakan bahwa dia telah menjadwalkan pertemuan dengan pihak Inggris, berharap dapat mengklarifikasi insiden dengan kapal perusak Inggris di Laut Hitam. "Saya sekarang telah menjadwalkan pertemuan dengan orang-orang yang bertanggung jawab atas kebijakan luar negeri dan masalah keamanan. Saya harap untuk mengklarifikasi masalah ini dengan mereka dan mengatakan dengan cukup jelas bahwa kami memiliki dialog politik atau provokasi," katanya seperti dilansir situs TASS.

Sebelum insiden dengan kapal perusak di Laut Hitam, Rusia dan Inggris Raya melakukan dialog politik atas inisiatif pihak Inggris, yang kini tersendat, tapi Rusia berharap untuk mengembangkannya lebih lanjut, kata Duta Besar Rusia.

"Baru-baru ini, atas inisiatif Inggris, dialog politik telah dimulai sedikit. Saya ulangi, atas inisiatif mereka. Dan kami berharap untuk mengembangkannya. Tapi hal-hal seperti insiden ini mengarahkannya ke arah yang salah," katanya.

Pada 23 Juni, Kementerian Pertahanan Rusia mengumumkan invasi ke perairan teritorial Federasi Rusia oleh kapal perusak Defender di dekat Tanjung Fiolent di Krimea. Militer Rusia dan penjaga perbatasan melepaskan tembakan peringatan di sepanjang jalur kapal, setelah kapal meninggalkan perbatasan laut teritorial Federasi Rusia. Kementerian Pertahanan menyebut tindakan awak kapal perusak sebagai pelanggaran berat terhadap Konvensi PBB tentang Hukum Laut. Pihak Inggris sendiri berargumen bahwa kapal itu melakukan "lintasan yang tidak bersalah melalui perairan teritorial Ukraina." Menurut versinya, prajurit Rusia tidak melepaskan tembakan ke arah kapal perusak, tetapi "melakukan latihan".[IT/AR]
Comment