0
Monday 28 June 2021 - 07:35
Palestina vs Zionis Israel:

Hamas: Operasi Pedang al-Quds Tanggapan Terbaik terhadap Rencana Aneksasi Israel

Story Code : 940401
Hamas resistance movement.jpeg
Hamas resistance movement.jpeg
Operasi Pedang al-Quds “membalikkan meja di atas kepala pendudukan karena dianggap dapat memaksakan faits accomplis baru di Yerusalem [al-Quds] dan menyerang orang-orang kami di sana dengan menekan dan menggusur mereka tanpa orang-orang Palestina mengangkat jari,” kata Hamas dalam siaran pers pada hari Minggu (27/6), Pusat Informasi Palestina melaporkan.
 
Tel Aviv meluncurkan serangan pengeboman brutal terhadap Jalur Gaza yang terkepung pada 10 Mei, menyusul pembalasan Palestina terhadap serangan kekerasan terhadap jamaah di Masjid al-Aqsa dan rencana rezim untuk memaksa sejumlah keluarga Palestina keluar dari rumah mereka di lingkungan Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur al-Quds.
 
Menurut Kementerian Kesehatan Gaza, 260 warga Palestina tewas dalam serangan Zionis Israel tersebut, termasuk 66 anak-anak dan 40 wanita. Sedikitnya 1.948 lainnya juga terluka.
 
Sebagai tanggapan, gerakan perlawanan Palestina, di antaranya Hamas, meluncurkan Operasi Pedang al-Quds dan menembakkan lebih dari 4.000 roket dan rudal ke wilayah pendudukan, menewaskan 12 orang Zionis Israel.
 
Tampaknya serangan rentetan roket yang belum pernah terjadi sebelumnya dari Gaza, Zionis Israel mengumumkan gencatan senjata sepihak pada 21 Mei, yang diterima oleh gerakan perlawanan Palestina dengan mediasi Mesir.
 
Di tempat lain dalam pernyataan pada hari Minggu, Hamas meminta warga Palestina di seluruh wilayah pendudukan untuk melanjutkan pemberontakan mereka untuk Yerusalem al-Quds dan menanggapi agresi berkelanjutan Zionis Israel terhadap penduduknya di kota suci dan Masjid al-Aqsa.
 
Gerakan perlawanan juga memuji pengorbanan warga Palestina yang tinggal di Yerusalem al-Quds setiap hari untuk mempertahankan kota suci itu.
 
Selanjutnya, Hamas mendesak dunia Arab dan Islam untuk memainkan peran mereka dalam menjaga identitas al-Quds dan Masjid al-Aqsha dan berdiri tegas melawan normalisasi hubungan dengan rezim Zionis Israel, yang “memberaninya untuk menajiskan Masjid Aqsa dan membunuh anak-anak Gaza.”[IT/r]
 
Comment