0
Wednesday 7 July 2021 - 09:08
AS dan Gejolak Irak:

Laporan: Bandara Erbil di Irak Tempatkan Pasukan AS Di Bawah Serangan Roket dan Drone

Story Code : 942017
Erbil Airport in Iraq, hosting US troops comes under rocket, drone attack.jpg
Erbil Airport in Iraq, hosting US troops comes under rocket, drone attack.jpg
Pada saat itu, pejabat militer merinci bahwa insiden itu tidak menyebabkan kerusakan signifikan karena bahan peledak tidak meledak.
 
Bandara Internasional Erbil di Irak dilanda serangkaian serangan roket dan pesawat nir awak Selasa (6/7) malam, menandai insiden terbaru dalam serentetan serangan baru-baru ini di daerah itu, pasukan keamanan dengan Direktorat Kontraterorisme Wilayah Kurdistan telah merinci.
 
Perkiraan yang belum dikonfirmasi dari outlet yang berafiliasi dengan milisi menunjukkan bahwa setidaknya 20 roket diluncurkan ke bandara.
 
Laporan juga menunjukkan bahwa serangan itu termasuk penggunaan tiga drone. Sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh direktorat merinci bahwa serangan itu terjadi sekitar pukul 10:30 malam waktu setempat, dan tidak ada kerusakan struktural yang terdeteksi.
 
Disebutkan juga bahwa serangan tersebut tidak mengakibatkan korban jiwa.
 
Meski sempat terjadi kebakaran, namun segera berhasil dipadamkan. Rincian pembebasan direktorat itu juga dikonfirmasi oleh Kolonel Wayne Marotto, juru bicara misi Operation Inherent Resolve AS di wilayah tersebut.
 
Pejabat militer AS juga menyatakan bahwa pembaruan akan dikeluarkan setelah "informasi lebih lanjut" diperoleh.
 
Perkembangan terakhir terjadi hanya satu hari setelah para pejabat mengungkapkan bahwa sebuah roket ditembak jatuh di atas kedutaan AS di Baghdad, serta roket yang dikerahkan menuju pangkalan udara al-Asad, sebuah stasiun terdekat yang menampung pasukan AS.
 
Minggu malam, Pentagon mengatakan bahwa pesawat militer AS telah menyerang fasilitas Kata'ib Hezbollah dan Kata'ib Sayyid al-Shuhada di wilayah perbatasan Suriah-Irak sebagai tanggapan atas serangan terhadap kepentingan Amerika di Irak.
 
Menurut televisi pemerintah Suriah, serangan udara itu kemungkinan menyebabkan seorang anak tewas dan tiga orang terluka.
 
Faktanya, sejak awal 2021, pasukan koalisi pimpinan AS telah mendapat kecaman di daerah itu sejak pertengahan Februari, ketika beberapa serangan roket menyebabkan dua kematian dan lebih dari selusin cedera.
 
Juni lalu, seorang juru bicara senior militer Irak mengatakan bahwa Ayn Al Asad adalah satu-satunya pangkalan udara di Irak di mana pasukan koalisi pimpinan AS masih ditempatkan setelah keputusan parlemen Irak bahwa semua pasukan asing harus ditarik.[IT/r]
 
Comment