0
Sunday 11 July 2021 - 01:52

AS Mendesak Kelompok Perlawanan Irak Untuk Tidak Melakukan Serangan Baru

Story Code : 942756
AS Mendesak Kelompok Perlawanan Irak Untuk Tidak Melakukan Serangan Baru

Seorang pejabat senior Departemen Luar Negeri AS telah memohon kepada kelompok-kelompok perlawanan Irak untuk "tinggalkan kami sendiri" menyusul gelombang serangan terhadap pangkalan dan pasukan Amerika di negara Arab.

“Saya mengerti bahwa beberapa dari milisi ini sama sekali tidak setuju dengan apa yang coba dilakukan Amerika Serikat di Irak dalam memerangi ISIS (Daesh), tetapi kami meminta mereka, kami menuntut, agar mereka meninggalkan kami sendiri dan kami akan melakukannya. biarkan mereka sendiri, sehingga kita bisa melawan musuh bersama ini, yaitu ISIS,” kata Asisten Menteri Luar Negeri Joey Hood dalam sebuah wawancara dengan Al Arabiya.

Munculnya Daesh di Irak pada tahun 2014 difasilitasi oleh kekacauan akibat intervensi militer pimpinan AS, tetapi Amerika Serikat telah menggunakan perang melawan organisasi teror sebagai alasan untuk memperluas kehadiran militernya di negara kaya minyak itu.

Unit Mobilisasi Populer Irak (PMU), lebih dikenal dengan nama Arab mereka Hashd al-Sha'abi, telah memimpin perang ganda melawan ISIS dan pasukan pendudukan.

Hood mengklaim bahwa Amerika Serikat tidak secara langsung terlibat dalam "perang terbuka" dengan kelompok-kelompok perlawanan, dan mengatakan serangan berulang "tidak melayani kepentingan siapa pun."

Akhir bulan lalu, Pentagon mengatakan telah melakukan serangan udara terhadap tiga sasaran milik kelompok perlawanan Irak di sepanjang perbatasan bersama negara itu dengan Suriah.

Sekretaris Pers Pentagon John Kirby mengatakan pada saat itu bahwa Presiden Joe Biden telah memerintahkan "serangan presisi" karena posisi tersebut diduga digunakan oleh kelompok "yang terlibat dalam serangan kendaraan udara tak berawak (UAV) terhadap personel dan fasilitas AS di Irak."(IT/TGM)
Comment