0
Friday 16 July 2021 - 07:32

Demi Pencegahan Terintegrasi, Menhan AS Janjikan $ 1,5 miliar untuk Pusat Kecerdasan Buatan Pentagon

Story Code : 943643
Menhan AS (DefenseOne).
Menhan AS (DefenseOne).
Pada acara puncak Selasa yang diselenggarakan Komisi Keamanan Nasional untuk Kecerdasan Buatan, yang merilis laporan terakhirnya Maret lalu dan menemukan AS tidak siap untuk persaingan AI dengan China, Austin mengatakan mencegah konflik membutuhkan visi baru. Visi itu, kata dia, disebut dengan penangkalan terpadu.

"Saya akan mengatakan lebih banyak tentang ini di minggu-minggu mendatang, tetapi pada dasarnya, pencegahan terintegrasi adalah tentang menggunakan campuran yang tepat dari teknologi, konsep operasional, dan kemampuan—semua terjalin bersama dalam jaringan yang sangat kredibel, dan fleksibel, serta hebat yang tak akan memberikan musuh jeda apa pun," kata Austin seperti dilansir situs Defense One pada hari Kamis.

Austin juga mengumumkan bahwa Pentagon ingin menyuntikkan $1,5 miliar selama lima tahun ke depan pada Joint Artificial Intelligence Center (JAIC). DOD meningkatkan investasi yang diminta untuk proyek AI dalam peluncuran permintaan anggaran Presiden Joe Biden baru-baru ini (proposal 2022 membutuhkan $874 juta dalam investasi AI). Namun, pada akhirnya legislatorlah yang memutuskan berapa banyak uang yang akan diperoleh JAIC.

Dalam sambutannya Selasa, Austin mengatakan departemen saat ini sedang mengerjakan lebih dari 600 proyek AI, atau "lebih banyak" dari tahun sebelumnya. JAIC sendiri telah ditingkatkan statusnya: memenuhi rekomendasi dari NSCAI, JAIC sekarang melapor kepada Wakil Menteri Pertahanan Kathleen Hicks.

Dalam memo baru-baru ini, Hicks menegaskan kembali komitmen Departemen Pertahanan terhadap prinsip-prinsip etis AI yang awalnya dibuat di era pemerintahan lalu dan memberi JAIC daftar tugas termasuk mengoordinasikan dewan yang akan menetapkan strategi dan rencana implementasi AI yang bertanggung jawab.

Hicks juga baru-baru ini meluncurkan upaya AI baru yang disebut inisiatif DOD AI dan Percepatan Data (ADA), yang akan mengawasi pengiriman tim data operasional ke pasukan kombatan.[IT/AR]
Comment