0
Saturday 17 July 2021 - 07:03

Di Hari-hari Terakhir, Netanyahu Terus Mendesak Trump untuk Menyerang Iran

Story Code : 943831
Trump dan Netanyahu (Al-Monitor).
Trump dan Netanyahu (Al-Monitor).
Dorongan Netanyahu muncul ketika Trump berulang kali bertanya kepada penasihat senior tentang opsi untuk menyerang Iran sebagai pembalasan atas serangan skala kecil terhadap pasukan AS di wilayah tersebut. Penyelidikan tersebut memicu kekhawatiran yang signifikan di kalangan pejabat senior, termasuk Ketua Kepala Staf Gabungan Jenderal Mark Milley, yang masih menjabat dalam peran itu.

"Jika Anda melakukan ini, Anda akan mengalami perang mengerikan," kata Milley seperti dilansir AL-Monitor, mengutip artikel panjang yang diturunkan The New Yorker hari Kamis.

Sementara penolakan Milley terhadap dorongan Trump untuk menyerang Iran telah dilaporkan secara singkat sebelumnya, peran Netanyahu dalam ketegangan belum dilaporkan.

Pemerintah Netanyahu mengancam akan menyerang Iran dalam percakapan pribadi dengan pejabat AS sebelumnya, terutama ketika pemerintahan Obama mengupayakan pembicaraan nuklir dengan Tehran. Bahkan serangan gabungan AS-Israel terhadap Iran hampir pasti akan memicu konflik antara negara-negara dan mungkin perang regional yang lebih luas.

Seorang mantan pejabat pertahanan mengatakan tahun lalu, "serangan udara ke Iran akan menghasilkan korban." Iran juga kemungkinan akan merespons dengan serangan rudal balistik dan pesawat tak berawak di lokasi yang menampung ribuan pasukan AS di kawasan itu.

Menurut laporan itu, Netanyahu mendesak Trump untuk melakukan serangan meski "telah jelas bahwa Trump kalah dalam pemilu."

Dalam pertemuan di Kantor Oval pada 3 Januari, presiden yang akan keluar itu akhirnya setuju untuk mengabaikan gagasan menyerang Iran setelah penolakan baru dari penasihat utamanya, yang mengatakan bahwa "sudah terlambat" untuk menyerang Iran. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo termasuk di antara mereka yang mengecilkan gagasan itu.

Kisah Susan Glasser muncul di tengah kesibukan laporan berita baru-baru ini yang menggambarkan Milley sebagai pilar norma demokrasi di hari-hari terakhir masa jabatan Trump yang kacau balau.  Pengungkapan itu kemungkinan akan memperbarui pertanyaan tentang seberapa dekat pemerintahan Trump membawa Amerika Serikat berperang dengan Iran dan siapa lagi yang mungkin mempengaruhi presiden tentang masalah ini. Netanyahu, yang meninggalkan kantor bulan lalu setelah 12 tahun berturut-turut menjabat, berulang kali menentang upaya AS untuk mencapai kesepakatan dengan Iran untuk membatasi program nuklirnya.

Para pejabat Israel telah melihat perjanjian nuklir 2015—yang secara sepihak ditinggalkan Trump dengan dukungan Israel dan Saudi—tidak cukup untuk mengekang pengaruh militer Tehran yang tumbuh di wilayah tersebut.

Pemerintahan Trump secara diam-diam mendukung kampanye serangan udara Israel terhadap target terkait Iran di Suriah dalam upaya mencegah perangkat keras militer Iran yang canggih ditempatkan di dekat perbatasan Israel.[IT/AR]
Comment