0
Wednesday 21 July 2021 - 17:26

WHO Memperingatkan Mutasi Virus Corona Lebih Berbahaya dari Delta

Story Code : 944483
Penggali makam di Bekasi (Sputnik News).
Penggali makam di Bekasi (Sputnik News).
"Semakin banyak penularan, semakin banyak varian yang akan muncul dengan potensi lebih berbahaya dari varian Delta yang menyebabkan kehancuran seperti sekarang. Dan semakin banyak varian, semakin tinggi kemungkinan salah satu dari mereka akan menghindari vaksin dan membawa kita semua kembali ke titik awal", kata Tedros Adhanom Ghebreyesus pada sesi ke-138 Komite Olimpiade Internasional seperti dilansir Sputnik News.

Terlepas dari penemuan dan peluncuran vaksin di seluruh dunia, serta langkah-langkah pencegahan lainnya untuk menahan pandemi, dunia berada di ambang gelombang virus Corona lainnya, catat Ghebreyesus, yang mencantumkan minimnya akses yang sama ke vaksin sebagai salah satu penyebabnya.

Secara khusus, hanya 1% dari populasi negara-negara berpenghasilan rendah telah menerima setidaknya satu suntikan vaksin, dibanding lebih dari setengah populasi di negara-negara maju, lanjut kepala WHO.

Ia menambahkan bahwa ketidakadilan global saat ini dalam berbagi vaksin dan cara lain untuk memerangi pandemi, termasuk tes dan perawatan, tidak hanya berkontribusi pada "kekacauan sosial dan ekonomi", tapi juga pada penyebaran virus lebih lanjut.

Untuk mengubah haluan, sangat penting mencapai beberapa target, yang sebelumnya digariskan oleh WHO bersama Dana Moneter Internasional Bank Dunia, dan Organisasi Perdagangan Dunia, menurut Ghebreyesus. Tujuannya termasuk vaksinasi setidaknya 10% dari populasi setiap negara pada bulan September, setidaknya 40% pada akhir 2021, dan 70% pada pertengahan 2022.

WHO menyatakan wabah COVID-19 sebagai pandemi pada 11 Maret 2020. Hingga saat ini, lebih dari 191 juta orang telah terinfeksi virus Corona di seluruh dunia, dan lebih dari 4 juta telah meninggal, menurut Universitas Johns Hopkins.[IT/AR]
Comment