Suriah: Kami Akan Mempertahankan Integritas Wilayah Kami tanpa Ragu-ragu

Lebih lanjut disebutkan bahwa negara itu “tidak akan ragu untuk menggunakan haknya dalam mempertahankan integritas dan kedaulatan teritorialnya.”
 
Secara paralel, kementerian Suriah mengecam pasukan Turki karena memutus sumber air di Hasaka, menyebut mereka sebagai bagian dari strategi konspirasi geopolitik yang sedang berlangsung melawan Suriah sebagai akibat dari pendiriannya yang berprinsip, terutama dalam perang melawan terorisme.
 
Kementerian lebih lanjut menyatakan bahwa pasukan pendudukan Zionis “Israel” melakukan agresi udara baru di wilayah Republik Arab Suriah pada hampir 1:13 pada tanggal 22 Juli, meluncurkan serangan rudal dari arah timur laut Beirut, yang menargetkan beberapa daerah di al-Qusayr, Provinsi Homs.
 
Pernyataan diakhiri dengan menyatakan bahwa, sebagai anggota pendiri Perserikatan Bangsa-Bangsa dan percaya pada peran legitimasi internasional, Republik Arab Suriah menuntut agar Dewan Keamanan melanjutkan tanggung jawabnya di bawah Piagam PBB, yang paling penting adalah pemeliharaan dari perdamaian dan keamanan internasional.
 
“Suriah menyerukan PBB untuk mewajibkan Zionis 'Israel' menghormati resolusi yang terkait dengan Perjanjian Pelepasan Pasukan 1974 dan meminta semua pihak yang mendukung terorisme dan melancarkan serangan terhadap kedaulatan Suriah bertanggung jawab atas terorisme dan kejahatan mereka terhadap rakyat Suriah, yang semuanya bentuk pelanggaran mencolok Piagam PBB dan ketentuan hukum internasional dan resolusi Dewan Keamanan no. 242, 338, 350 dan 497, dan semua resolusi internasional yang relevan," tambah Kementerian.[IT/r]