0
Monday 26 July 2021 - 18:18
Politik AS:

Mantan Agen CIA: AS Membuang Triliunan Dolar untuk Perang di Irak dan Afghanistan, Tidak Mencapai Apa-apa

Story Code : 945210
Philip Giraldi, CIA military intelligence officer.jpg
Philip Giraldi, CIA military intelligence officer.jpg
Dalam sebuah artikel, Giraldi membuat pernyataan saat tentara AS meninggalkan Afghanistan setelah perang hampir dua puluh tahun dan tekanan meningkat pada pemerintahan Biden untuk menarik semua pasukan dari Irak.

“Tidak hanya perang di Afghanistan dan Irak memperburuk situasi yang buruk, tetapi fakta bahwa tidak ada seorang pun di Washington yang dapat mendefinisikan “kemenangan” dan berpikir dalam hal strategi keluar berarti bahwa perang dan ketidakstabilan masih bersama kita, ” tulis Giraldi.

"Di belakang mereka telah ratusan ribu kematian dan triliunan dolar dihabiskan untuk mencapai nihil."

Dia juga menyesali perkembangan situasi di mana, menurut pendapatnya, Irak sekarang memiliki hubungan yang lebih kuat dengan “Iran daripada dengan Washington.”

“Parlemen Irak, pada kenyataannya, telah meminta pasukan AS untuk meninggalkan negara itu, permintaan yang telah diabaikan baik oleh Donald Trump maupun Joe Biden. Trump sebenarnya mengancam akan membekukan aset bank Irak untuk menekan Irak agar menerima pendudukan AS yang berkelanjutan,” tambahnya.

Mantan agen CIA itu juga mengkritik kehadiran Amerika di Suriah, yang terjadi meskipun fakta bahwa pemerintahan Presiden Bashar al-Assad saat ini tidak meminta Amerika Serikat untuk campur tangan dalam konflik sipil yang berkepanjangan.

“Pada saat yang sama, pasukan Amerika secara ilegal hadir di negara tetangga Suriah, terus menduduki ladang minyak negara itu untuk merampas sumber daya yang sangat dibutuhkan pemerintah di Damaskus. Baik Irak maupun Suriah tidak mengancam Amerika Serikat dengan cara apa pun,” kata Giraldi.

Menurut mantan mata-mata militer itu, mengingat sejarah itu, seharusnya “tidak mengherankan bahwa penarikan dari proyek pembangunan bangsa selama dua puluh tahun di Afghanistan, yang telah lama tertunda, tidak berjalan semulus Pentagon dan Gedung Putih. tampaknya direncanakan.”

“Pasukan AS menarik diri dari pangkalan utama mereka di negara itu, Pangkalan Udara Bagram, di tengah malam tanpa memberi tahu komandan pangkalan Afghanistan yang masuk. Hiruk-pikuk penjarahan peralatan tertinggal,” tulis Giraldi. [IT/r]
Comment