QR CodeQR Code

Miliarder Najib Mikati akan Membentuk Pemerintahan Baru Libanon

27 Jul 2021 07:19

Islam Times - Najib Mikati, pernah dua kali menjabat sebagai perdana menteri, akan mencoba membentuk pemerintahan baru yang menyenangkan para politisi Libanon dan mengatasi krisis keuangan.


Najib Mikati, 65 tahun, ditunjuk sebagai perdana menteri pada hari Senin untuk membentuk pemerintahan Libanon berikutnya.

Mikati adalah politisi ketiga yang ditunjuk Parlemen untuk membentuk pemerintahan sejak ledakan besar hampir setahun lalu di pelabuhan Beirut yang menewaskan lebih dari 200 orang dan menyebabkan kabinet yang bertanggung jawab pada saat itu mengundurkan diri.

Sejak ledakan Agustus, negara itu terus tenggelam, dengan seringnya protes terhadap elit politik, kemacetan lalu lintas kronis, dan mata uang kehilangan 90 persen nilainya, yang menyebabkan kekurangan bahan bakar, obat-obatan, dan listrik yang akut.

Lepas penunjukannya, Mikati memperingatkan dalam sebuah pernyataan publik bahwa meredakan kesengsaraan Libanon tidak akan mudah sambil menyerukan persatuan di antara orang-orang Libanon.

“Saya sendiri tidak punya tongkat ajaib, saya juga tidak bisa melakukan keajaiban,” katanya seperti dilansir The New York Times hari Senin.

Membandingkan kehancuran Libanon dengan kobaran api yang menyebar setiap hari dan mengancam rumah-rumah penduduk, MIkati mengatakan dia telah memutuskan "untuk mencoba mengurangi penyebaran api itu."

Sebelum mengungkapkan rencana apa pun, Mikati harus membuat kabinet yang didukung berbagai partai politik dalam sistem politik berbasis sekte Leianon.

Pendahulunya, mantan Perdana Menteri Saad Hariri, mencoba selama 9 bulan untuk melakukannya, dan akhirnya mengumumkan pengunduran diri bulan ini.

Mikati memiliki sejarah puluhan tahun sebagai pengusaha dan politisi. Sebuah perusahaan yang ia dirikan bersama saudaranya, Taha, telah berinvestasi di real estat, telekomunikasi, dan bisnis lain di seluruh dunia, memberi Mikati kekayaan bersih sebesar $2,7 miliar, menurut Forbes.

Mikati pernah menjabat sebagai perdana menteri dua kali, sekali dalam kapasitas sementara setelah pembunuhan Perdana Menteri Rafik Hariri pada tahun 2005 dan sekali dari Juni 2011 hingga Mei 2013. Ia juga telah memegang berbagai portofolio kabinet dan merupakan anggota Parlemen Lebanon saat ini.

Belum jelas langkah apa yang akan diambil Mikati untuk membendung krisis, tapi dalam pidatonya pada hari Senin, ia mengatakan dirinya memiliki “jaminan internasional,” menunjukkan bahwa ia telah berkonsultasi dengan negara-negara asing termasuk Amerika Serikat yang mencari stabilitas di Libanon.

Mikati juga mengatakan dirinyaa akan bekerja untuk menerapkan kerangka kerja yang dipresentasikan oleh Prancis, yang menyerukan pemerintahan teknokratis baru yang akan melakukan reformasi dan terlibat dengan Dana Moneter Internasional.

Kabinet sebelumnya gagal membuat kemajuan dalam rencana Prancis, dan pembicaraan dengan IMF tentang paket bantuan potensial telah terhenti selama berbulan-bulan.

Sejumlah politisi dan partai dari seluruh spektrum menyuarakan dukungan untuk Mikati, termasuk Hariri dan Hizbullah.

Dalam sebuah pertanda optimisme, pound Libanon pada hari Rabu memperoleh nilai untuk diperdagangkan di sekitar 17.000 terhadap dolar dari 22.000.

Sebelum krisis ekonomi bermula pada musim gugur 2019, pound dipatok sekitar 1.500 terhadap dolar selama beberapa dekade. Keruntuhan pound telah memusnahkan gaji banyak warga Libanon dan membuat harga barang-barang dari luar negeri meroket di negara yang hampir semuanya diimpor.[IT/AR]


Story Code: 945297

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/945297/miliarder-najib-mikati-akan-membentuk-pemerintahan-baru-libanon

Islam Times
  https://www.islamtimes.org