Zarif: Pencapaian JCPOA Perlawanan Rakyat Iran 

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan bahwa kesepakatan nuklir Iran, JCPOA, adalah pencapaian perlawanan bangsa mulia Islam Iran, menambahkan bahwa pencapaian ini harus dihormati dengan sepatutnya.

Berbicara dalam wawancara dengan IRNA pada hari Senin, Menteri Luar Negeri Iran Zarif menegaskan kembali bahwa JCPOA merupakan pencapaian perlawanan bangsa Iran terhadap sanksi yang dijatuhkan oleh mantan presiden AS Barack Obama dan Donald Trump sehingga pencapaian ini patut diapresiasi.

Beralih ke daya tarik investasi asing, dia mengatakan salah satu cara untuk mengurangi ketergantungan negara terhadap asing dan meningkatkan ketergantungan asing terhadap Iran adalah dengan menarik modal asing.

Dia menunjuk aspek positif JCPOA dan menyatakan bahwa negara-negara Eropa yang terlibat dalam pembicaraan nuklir melanggar janji mereka dan gagal memenuhi komitmen mereka di bawah JCPOA sementara Republik Islam Iran mematuhi semua kewajibannya dalam kerangka aturan dan peraturan JCPOA.

Pada akhirnya, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif menunjukkan kenangan terbaik dan terburuknya dalam delapan tahun masa jabatannya di Kementerian Luar Negeri dan menetapkan, “Mencapai kesepakatan dan menyimpulkan Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) masih menjadi kenangan terbaik saya. selama masa jabatan saya di Kementerian Luar Negeri sementara ingatan terburuk saya terkait dengan kesyahidan mantan Komandan Pasukan Quds IRGC Letnan Jenderal Soleimani yang dibunuh oleh pasukan teroris AS di Bandara Internasional Baghdad pada 3 Januari 2020.”

Kesepakatan nuklir penting ditandatangani antara Iran dan enam kekuatan utama dunia di ibu kota Austria, Wina, pada pertengahan Juli 2015.(IT/TGM)