Islam Times - Turki Mencari Peran Kunci di Afghanistan

Islam Times - Turki berusaha menjadi pemain kunci di Afghanistan setelah penarikan pasukan AS dari negara itu akhir bulan ini, kata Abdul Basit, peneliti di S. Rajaratnam School of International Studies (RSIS) dan Zahid Shahab Ahmed dari Institut Alfred Deakin untuk Kewarganegaraan dan Globalisasi.

Setelah keputusan AS untuk menarik pasukannya dari Afghanistan, Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan mengusulkan untuk menjalankan dan mengamankan Bandara Internasional Hamid Karzai dalam pertemuan dengan Presiden AS Joe Biden di pertemuan puncak NATO di Brussels pada bulan Juni. Rincian tentang bagaimana Turki akan menjaga keamanan setelah tentara AS pergi masih belum jelas.

“Ankara memiliki banyak keuntungan dari tanggung jawab penting ini,” kata Basid dan Ahmed sebagaimana dilansir situs Ahval pada hari Selasa.

Karena peran non-tempur di negara itu, Turki memiliki hubungan yang lebih baik dengan Taliban daripada anggota NATO lainnya, menurut para analis. Ini menempatkan Ankara pada posisi utama untuk mengamankan bandara di pasca-era AS, kata mereka.

Baru-baru ini, Erdogan bertujuan untuk memposisikan Turki sebagai pemimpin baru dunia Muslim Sunni.

“Dengan bersikeras mengambil peran utama dalam pasca-AS. Afghanistan, Erdogan ingin tidak hanya menantang kepemimpinan Arab Saudi di dunia Muslim Sunni tetapi juga menunjukkan kemampuan soft power Turki kepada komunitas internasional yang lebih luas,” kata Basid dan Ahmed.

Mempertahankan peran aktif di Afghanistan juga akan membantu Turki mencapai ambisinya meningkatkan kepentingan di dalam NATO dan memperbaiki hubungan yang tegang dengan AS, kata mereka.

Turki mengerahkan sekitar 500 tentara dalam peran non-tempur ke Afghanistan setelah invasi pimpinan AS ke negara itu untuk menggulingkan Taliban pada tahun 2001. Namun selama lima tahun terakhir, Ankara telah berselisih dengan mitra NATO-nya atas masalah regional termasuk Suriah, Libya dan keputusannya untuk membeli rudal pertahanan udara S-400 dari Rusia, yang mengakibatkan sanksi AS.[IT/AR]