0
Friday 6 August 2021 - 12:29

Gantz Mengatakan Israel Siap untuk Aksi Militer terhadap Iran, Jika Perlu

Story Code : 946975
Gantz dan Lapid dalam briefing (MFA).
Gantz dan Lapid dalam briefing (MFA).
Menteri Luar Negeri Yair Lapid dan Menteri Pertahanan Benny Gantz melakukan pengarahan tentang Iran untuk duta besar negara-negara yang menjadi anggota Dewan Keamanan PBB dalam briefing tersebut. Di hadapan para duta besar, Gantz merujuk pada serangan pesawat tak berawak 29 Juli terhadap kapal tanker minyak yang dikelola Israel Mercer Street, mengklaim Israel mengetahui identitas orang yang secara khusus bertanggung jawab atas serangan itu.

"Saeed Ara Jani adalah kepala Komando UAV IRGC," kata Gantz mengacu pada komando Korps Pengawal Revolusi Islam untuk kendaraan udara tak berawak. "Komando UAV melakukan serangan di Jalan Mercer. Saeed Ara Jani merencanakan dan memberikan pelatihan dan peralatan yang diperlukan untuk melakukan serangan teror di wilayah tersebut. Dia bergabung dengan komandan angkatan udara IRGC, Amir Ali Hajizadeh, dalam menyebarkan teror di seluruh wilayah Timur Tengah," klaimnya seperti dilansir Al-Monitor.

Gantz juga berkata, "Saya menekankan kepada teman-teman internasional saya bahwa sekarang adalah waktu untuk perbuatan - kata-kata tidak cukup. Sudah waktunya melakukan tindakan diplomatik, ekonomi, dan bahkan militer—jika tidak, serangan akan terus berlanjut.’’ Pada pertemuan yang sama, Gantz memperingatkan bahwa Iran hanya tinggal 10 minggu lagi untuk mencapai bahan bom nuklir.

Sembilan tahun silam, pada 27 September, Benjamin Netanyahu pernah berpidato di Sidang Majelis Umum PBB, mengklaim bahwa Iran sudah 90 persen mengembangkan uranium yang bisa dibuat senjta nuklir.

Lapid juga merujuk pada insiden maritim, dan mentweet setelah pertemuan, "Ini bukan konflik antara tentara di Suriah. Ini bukan operasi rahasia terhadap fasilitas militer. Ini adalah serangan terhadap rute perdagangan dunia, ini adalah serangan tentang kebebasan bergerak. Ini adalah kejahatan internasional. Dunia perlu bertindak sekarang."

Pada 5 Agustus, Gantz mengatakan Israel siap menyerang Iran jika perlu. Gantz menyebut Iran sebagai ancaman bagi Israel, Timur Tengah dan seluruh dunia, memperingatkan bahwa Israel siap mengambil tindakan untuk melawannya. Kepada organisasi berita Ynet, ia berkata, "Iran berusaha menimbulkan tantangan multifront ke Israel; karena itu membangun pasukannya di Libanon dan Gaza, mengerahkan milisi di Suriah dan Irak dan mempertahankan pendukungnya di Yaman. Iran adalah masalah global dan regional dan tantangan Israel. Kita perlu terus mengembangkan kemampuan kita untuk mengatasi berbagai bidang, karena ini adalah masa depan."

Gantz menambahkan bahwa Israel "sedang berdiskusi dengan sekutu AS kami. Kami sekarang melihat komunitas internasional bereaksi terhadap agresi Iran baru-baru ini dan Dewan Keamanan PBB akan menangani masalah ini juga."

Ditekan oleh seorang wartawan apakah Israel siap mengambil tindakan militer terhadap Iran, Gantz hanya menjawab "Ya." Namun, Gantz mengatakan Israel fokus pada memobilisasi komunitas internasional untuk mengekang dugaan permusuhan Iran, “karena kita tidak dapat menandai Iran sebagai satu-satunya masalah Israel dan membebaskan seluruh dunia dari masalah ini. Dunia perlu berurusan dengan Iran, kawasan perlu berurusan dengan Iran dan Israel juga perlu melakukan perannya dalam situasi ini,” kata Gantz.

Pada 3 Agustus, utusan Israel untuk PBB, Gilad Erdan, mengirim surat kepada Dewan Keamanan, menuntut agar Dewan itu segera menangani insiden Mercer Street dan insiden maritim masa lalu lainnya di wilayah tersebut. “Dewan Keamanan tidak boleh duduk diam dalam menghadapi pelanggaran semacam itu oleh Iran atau oleh organisasi teroris di seluruh kawasan yang berfungsi sebagai kuasanya,” tulis Erdan.

Pernyataan baru-baru ini oleh Gantz dan Lapid serta surat yang dikirim oleh Erdan mencerminkan peningkatan upaya Israel untuk melibatkan komunitas internasional melawan Iran. Analis Israel mengatakan insiden 29 Juli di lepas pantai Oman memberi pemerintah Bennett kesempatan untuk memanfaatkan dukungan internasional melawan keterlibatan Iran dalam terorisme global. Amerika Serikat dan Inggris mengecam keras Iran atas keterlibatannya dalam serangan pesawat tak berawak itu.

Republik Islam Iran menolak tuduhan rezim Israel tentang keterlibatannya dalam insiden tersebut.

"Zionis [Israel] telah menciptakan kerusuhan, teror, dan kekerasan ... tuduhan tentang keterlibatan Iran ini dikutuk oleh Tehran", kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Said Khatibzadeh pada hari Minggu (1/8). [IT]
Comment