0
Tuesday 24 August 2021 - 10:42

Ethiopia akan Membuat Saingan Lokal untuk Facebook, Twitter, WhatsApp

Story Code : 950062
Ethiopia akan Membuat Saingan Lokal untuk Facebook, Twitter, WhatsApp
 Keputusan itu muncul setelah pemerintah menuduh Facebook menghapus akun yang 'menyebarkan kenyataan sebenarnya tentang Ethiopia'.

Ethiopia dilanda konflik bersenjata sejak tahun lalu yang mengadu pemerintah federal dengan Front Pembebasan Rakyat Tigray (TPLF), yang menguasai wilayah Tigray di utara negara itu.

Ethiopia meminta warga sipil untuk bergabung dengan tentara untuk melawan pasukan Tigray

Pendukung kedua belah pihak telah mengobarkan perang kata-kata paralel di media sosial.

Pemerintah menginginkan platform lokalnya untuk "menggantikan" Facebook, Twitter, WhatsApp, dan Zoom, kata direktur jenderal Badan Keamanan Jaringan Informasi (INSA), Shumete Gizaw, Senin.

Shumete menuduh Facebook menghapus posting dan akun pengguna yang katanya "menyebarkan kenyataan sebenarnya tentang Ethiopia".

Kelompok hak asasi manusia internasional telah mengkritik pemerintah Ethiopia karena penutupan layanan media sosial yang tidak dapat dijelaskan termasuk Facebook dan WhatsApp pada tahun lalu. Pemerintah belum mengomentari penutupan itu.

Juru bicara Facebook Afrika, Kezia Anim-Addo, menolak mengomentari rencana Ethiopia dan tidak segera menanggapi pertanyaan tentang tuduhan Shumete.

Tapi pada bulan Juni, beberapa hari sebelum pemilu, Facebook mengatakan telah menghapus jaringan akun palsu di Ethiopia yang menargetkan pengguna domestik terkait dengan individu afiliasi INSA, yang bertanggung jawab untuk memantau telekomunikasi dan internet.

Twitter menolak berkomentar. Zoom tidak segera membalas permintaan komentar.

Shumete menolak untuk merinci garis waktu, anggaran, dan perincian lainnya, tapi mengatakan kepada kantor berita Reuters, "Alasan di balik pengembangan teknologi dengan kapasitas lokal jelas ... Mengapa menurut Anda China menggunakan WeChat?"

Dia mengatakan Ethiopia memiliki keahlian lokal untuk mengembangkan platform dan tidak akan mempekerjakan orang luar untuk membantu.

Aplikasi pesan sosial WeChat, milik Tencent Holdings berbasis di China, banyak digunakan di negara itu dan dianggap sebagai alat yang kuat oleh otoritas China untuk memantau populasinya.

Shumete juga merujuk Reuters ke komentar yang dibuatnya pada hari Jumat ke outlet media lokal dimana dia menuduh Facebook memblokir pengguna yang “mengkhotbahkan persatuan dan perdamaian nasional”.

Dia juga mengatakan kepada Al-Ain Amharic bahwa pihak berwenang sedang mengerjakan platform untuk menggantikan Facebook dan Twitter, sementara uji coba platform untuk menggantikan WhatsApp dan Zoom telah selesai dan platform itu akan segera beroperasi.[IT/AR]

 
Comment