0
1
Komentar
Wednesday 1 September 2021 - 10:27
AS dan Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Ansarullah Desak AS dan Saudi Siapkan Rencana Mundur dari Yaman Setelah Afghanistan

Story Code : 951528
Yemeni missile louncher.jpg
Yemeni missile louncher.jpg
Mohammed Ali al-Houthi, seorang pejabat Ansarullah yang merupakan ketua Komite Revolusi Tertinggi Yaman, membuat pernyataan dalam sebuah posting di akun Twitter-nya pada hari Selasa (31/8), setelah AS mengumumkan diakhirinya upaya penarikan yang kacau dari bandara di ibukota Afghanistan, Kabul, secara efektif mengakhiri pendudukannya selama dua dekade di negara Asia Selatan.
 
“Dengan kepergian penjajah Amerika terakhir dari Afghanistan, saya menyerukan Amerika Serikat dan sekutu Saudinya untuk meninggalkan Yaman juga dan menyusun rencana untuk itu sehingga rakyat Yaman dapat hidup dalam stabilitas dan jauh dari pendudukan dan perwalian,” tweet Houthi.
 
“Bangsa Yaman tidak akan pernah menerima pendudukan dan perwalian, tidak peduli berapa lama konflik dan konfrontasi berlangsung. Yaman akan menjadi kuburan bagi para agresor,” tambahnya.
 
Arab Saudi melancarkan agresi militer yang didukung AS terhadap Yaman pada Maret 2015 bekerja sama dengan sejumlah negara sekutunya dalam upaya untuk kembali berkuasa di bekas rezim yang didukung Riyadh dan menghancurkan gerakan Ansarullah.
 
Sekarang, kerajaan terjebak dalam rawa yang mahal, dengan pasukan Yaman melakukan operasi pembalasan terhadap target Saudi.
 
Komandan AS yang bertanggung jawab atas pasukan Amerika di Afghanistan mengumumkan berakhirnya perang Afghanistan pada Senin (30/8) sore, batas waktu yang telah ditetapkan Presiden AS Joe Biden untuk penarikan.
 
Jenderal Kenneth McKenzie mengatakan bahwa AS dan sekutunya telah mengevakuasi 123.000 orang selama 18 hari pengangkutan udara tetapi mengakui militer tidak dapat menyelamatkan setiap warga negara Amerika atau sekutu Afghanistan.[IT/r]
 
Comment


Abdullah hasyim
Indonesia
اللهم عجل لوليك الفرج