AS, Turki Harus Mengakhiri Pendudukan Suriah, Menghormati Kedaulatan Nasionalnya

Menteri Luar Negeri dan Ekspatriat Suriah Faisal Mikdad mengatakan Damaskus menentang campur tangan asing dalam urusan dalam negerinya, mendesak Amerika Serikat dan Turki untuk mengakhiri pendudukan mereka atas wilayah negara Arab dan pelanggaran kedaulatannya.

Mikdad membuat pernyataan dalam pertemuan dengan utusan khusus PBB untuk Suriah, Geir Pedersen, dan delegasi pendampingnya di Damaskus pada hari Sabtu ketika kedua belah pihak membahas perkembangan internasional terbaru dan dampak mereka terhadap situasi di wilayah tersebut, kantor berita resmi SANA melaporkan.

Menteri Suriah mengatakan langkah-langkah ekonomi koersif sepihak yang diberlakukan oleh Amerika Serikat dan negara-negara Barat pada rakyat Suriah, khususnya di sektor kesehatan selama pandemi virus corona, telah mempersulit negara itu untuk memerangi penyakit mematikan itu.

Selama beberapa tahun terakhir, AS telah mempertahankan kehadiran militer ilegal di tanah Suriah, berkolaborasi dengan militan anti-Damaskus, dan mencuri sumber daya minyak mentah negara itu.

Ia juga telah menjatuhkan sanksi yang melumpuhkan terhadap Suriah, yang telah dicengkeram oleh militansi yang didukung asing sejak Maret 2011.

Bagian dari tindakan pembatasan telah diberlakukan di bawah apa yang disebut Caesar Act, sebuah undang-undang Amerika yang menuduh untuk mendukung rakyat Suriah dengan melindungi mereka dari cara pemerintahan pemerintah Suriah.(IT/TGM)