0
Sunday 12 September 2021 - 12:32
AS - Saudi Arabia:

AS Tarik Pertahanan Rudal di Arab Saudi

Story Code : 953428
Patriot missile battery at Prince Sultan Air Base in Saudi Arabia.jpg
Patriot missile battery at Prince Sultan Air Base in Saudi Arabia.jpg
Pangkalan Udara Pangeran Sultan, sekitar 115 kilometer (70 mil) tenggara Riyadh, telah menampung beberapa ribu tentara AS sejak serangan rudal dan drone tahun 2019 di jantung produksi minyak kerajaan, yang diklaim oleh kaum revolusioner Yaman.
 
Tepat di barat daya landasan pacu pangkalan udara, area seluas 1 kilometer persegi (sepertiga mil persegi) yang dipicu oleh tanggul tanah melihat baterai rudal Patriot stasiun pasukan Amerika, serta satu unit Terminal High Altitude Area Defense yang canggi, menurut gambar satelit dari Planet Labs Inc.
 
THAAD dapat menghancurkan rudal balistik di ketinggian yang lebih tinggi daripada Patriots.
 
Sebuah citra satelit yang dilihat oleh AP pada akhir Agustus menunjukkan beberapa baterai dikeluarkan dari daerah tersebut, meskipun aktivitas dan kendaraan masih dapat terlihat di sana.
 
Gambar satelit Planet Lab resolusi tinggi yang diambil Jumat (10/9) menunjukkan bantalan baterai di lokasi kosong, tanpa aktivitas yang terlihat.
 
Pengerahan kembali pertahanan dari Pangkalan Udara Pangeran Sultan di luar Riyadh terjadi ketika sekutu Teluk Arab, Amerika dengan gugup menyaksikan penarikan pasukan AS yang kacau dari Afghanistan, termasuk evakuasi menit-menit terakhir mereka dari bandara internasional Kabul yang dikepung.
 
Sementara puluhan ribu pasukan Amerika tetap berada di Semenanjung Arab, negara-negara Teluk Arab khawatir tentang rencana masa depan AS.
 
“Persepsi penting apakah mereka berakar pada realitas yang dingin dan memang dingin atau tidak. Dan persepsinya sangat jelas bahwa AS tidak berkomitmen ke Teluk seperti dulu dalam pandangan banyak orang dalam otoritas pengambilan keputusan di kawasan itu,” kata Kristian Ulrichsen, seorang peneliti di James A. Baker III Institut Kebijakan Publik di Rice University.
 
“Dari sudut pandang Saudi, mereka sekarang melihat Obama, Trump dan Biden—tiga presiden berturut-turut—mengambil keputusan yang sampai batas tertentu menandakan pengabaian.”[IT/r]
 
Comment