0
Wednesday 15 September 2021 - 10:41
Invasi Saudi Arabia di Yaman:

Perlawanan Yaman Jatuhkan Drone Mata-mata Saudi di Saada

Story Code : 953905
Unmanned aerial vehicle belonging to the Saudi-led military coalition.jpg
Unmanned aerial vehicle belonging to the Saudi-led military coalition.jpg
Pejuang perlawanan Yaman menghantam drone Wing Loong 2 yang tahan lama buatan China dengan rudal permukaan-ke-udara pada Senin (13/9) malam, juru bicara Brigadir Jenderal Angkatan Bersenjata Yaman Yehya Saree mentweet.
 
Dia mengatakan pesawat nir awak itu ditargetkan saat melakukan tindakan permusuhan di distrik Kitaf wa al-Boqee di provinsi tersebut. Saree mencatat bahwa operasi militer difilmkan, dan rekaman video terkait akan segera dirilis ke media.
 
Sebelumnya pada 14 Agustus, pasukan Yaman menggunakan rudal yang dikembangkan di dalam negeri untuk menembak jatuh pesawat mata-mata Boeing Insitu ScanEagle buatan AS milik Arab Saudi.
 
Pesawat nir awak itu terbang di atas distrik Medghal di provinsi Marib, Yaman tengah. Kembali pada 22 Juni, pasukan tentara dan sekutu mereka menembak jatuh pesawat pengintai ScanEagle Saudi di atas daerah al-Mushajah di distrik Sirwah di provinsi Marib.
 
Sehari sebelumnya, biro media gerakan perlawanan Ansarullah Yaman merilis video dari jenis pesawat nir awak yang sama yang dijatuhkan oleh rudal darat-ke-udara di atas distrik Sirwah.
 
Dalam perjalanan perang lanjutan melawan Yaman, pesawat tempur Saudi melakukan serangkaian serangan udara terhadap lingkungan perumahan di Yaman pada Senin (13/9) malam.
 
Mereka menyerang distrik Sirwah di provinsi Marib pada selusin kesempatan, meskipun tidak ada laporan segera tentang kemungkinan korban dan tingkat kerusakan.
 
Pesawat-pesawat tempur juga melancarkan tiga serangan udara terhadap distrik Mahliyah di provinsi Yaman yang sama.
 
Selain itu, jet Saudi meluncurkan tiga serangan udara terhadap distrik Jabal Murad dan Rahabah.
 
Empat serangan udara juga dilaporkan di distrik Nati' di provinsi Bayda tengah.
 
Arab Saudi, yang didukung oleh AS dan sekutu regional, melancarkan perang terhadap Yaman pada Maret 2015, dengan tujuan membawa pemerintah mantan presiden Yaman Abd Rabbuh Mansur Hadi kembali berkuasa dan menghancurkan gerakan perlawanan Ansarullah.
 
Perang telah menyebabkan ratusan ribu orang Yaman tewas, dan jutaan lainnya mengungsi.
 
Itu juga telah menghancurkan infrastruktur Yaman dan menyebarkan kelaparan dan penyakit menular.
 
Angkatan bersenjata Yaman dan Komite Populer sekutu, bagaimanapun, telah tumbuh dengan mantap dalam kekuatan melawan penjajah yang dipimpin Saudi, dan meninggalkan Riyadh dan sekutunya macet di negara itu.[IT/r]
 
Comment