Blinken: AS akan Membantu Mendorong Hubungan Israel Lebih Lanjut dengan Negara-Negara Arab

Acara tersebut - diadakan dengan rekan-rekan Blinken dari Israel, Uni Emirat Arab, Bahrain, dan Maroko - adalah pelukan paling penting pemerintahan Biden dari apa yang disebut Kesepakatan Abraham, yang secara luas dilihat sebagai keberhasilan diplomatik bagi mantan Presiden Partai Republik Donald Trump.

Presiden Demokrat Joe Biden telah mendukung kesepakatan itu sejak menjabat pada Januari, dan para pembantu senior mengatakan mereka ingin lebih banyak negara Arab menormalkan hubungan dengan Israel setelah beberapa dekade permusuhan. Tapi pemerintah sampai sekarang bersikap dingin dengan gagasan memperingati ulang tahun perjanjian.

Namun, pada hari Jumat, Blinken memuji manfaat diplomatik dan ekonomi mereka, dengan mengatakan, "Pemerintahan ini akan terus membangun upaya yang berhasil dari pemerintahan terakhir untuk menjaga normalisasi terus berjalan."

Dia mengatakan pemerintahan Biden akan membantu membina hubungan Israel yang berkembang dengan UEA, Bahrain dan Maroko - serta Sudan, yang juga mencapai terobosan dengan Israel tahun lalu - dan akan bekerja untuk memperdalam hubungan Israel dengan Mesir dan Yordania, yang telah lama memiliki kesepakatan perdamaian tetap.

Dan Blinken mengatakan Washington akan mendorong lebih banyak negara untuk mengikuti jejak mereka.

“Kami ingin memperluas lingkaran diplomasi damai,” katanya seperti dilansir Jerussalem Post.

Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid setuju, dengan mengatakan, "Klub Abraham Accords ini juga terbuka untuk anggota baru."

Para pemimpin Israel, UEA dan Bahrain menandatangani perjanjian di Gedung Putih September lalu. Israel dan Sudan mengumumkan pada bulan berikutnya bahwa mereka akan menormalkan hubungan, dan Maroko menjalin hubungan diplomatik dengan Israel pada bulan Desember, setelah Biden mengalahkan Trump dalam pemilihan AS.[IT/AR]