Islam Times - Pasukan Pendudukan 'Israel' Tahan Dua Pahlawan Terakhir Operasi "Terowongan Kebebasan"

Pasukan Pendudukan 'Israel' Tahan Dua Pahlawan Terakhir Operasi "Terowongan Kebebasan"

IslamTimes - Setelah kegagalannya yang berlangsung selama 13 hari, pasukan pendudukan Zionis menangkap kembali pada hari Minggu (19/9) saat fajar dua tahanan terakhir yang berhasil melarikan diri dari Penjara Gilboa dengan keamanan maksimum pada tanggal 6 September sebagai bagian dari operasi “Terowongan Kebebasan.”

Dua pahlawan terakhir, Ayham Kamamji dan Munadel Infeiat, ditahan dari distrik timur Jenin yang diduduki.

Pembobolan penjara itu mempermalukan lembaga keamanan Zionis tetapi menyenangkan orang-orang Palestina yang melihat anggota perlawanan dipenjara oleh rezim pendudukan sebagai pahlawan dalam perjuangan untuk membebaskan Palestina.

Fouad Kamamji, ayah dari Ayham, mengatakan kepada TV lokal: “Dia mempertaruhkan nyawanya, keluar, dan berhasil mencapai Jenin – terlepas dari semua bala bantuan militer, tentara dan semua teknologi yang dimiliki Zionis 'Israel', Ayham berhasil mencapai Jenin dan "bertahan selama dua minggu."

Ayham Nayef Kamamji, 35, ditangkap pada 2006 dan menjalani hukuman seumur hidup dan Munadel Yacoub Infeiat, 26, ditangkap pada 2019, menurut Klub Tahanan Palestina.

Ayah Ayham mengatakan bahwa dia menerima telepon dari putranya pada pukul 1:45 pagi yang memberi tahu dia bahwa dia dikelilingi oleh pasukan pendudukan Zionis 'Israel' di Jenin.

"Demi keselamatan orang-orang yang saya tinggalkan, saya menyerahkan diri," kata Ayham kepada ayahnya, yang mengatakan dia terkejut dengan panggilan itu.

"Saya mengatakan kepadanya: Semoga Tuhan menjaga Anda tetap aman." Fouad menambahkan bahwa dia percaya rumah yang menyediakan tempat berlindung bagi Ayham mewakili “patriotisme sejati” dan esensi rakyat Palestina.

Sementara itu, keluarga Munadel, dari desa Ya'bad di Jenin, mengatakan dalam wawancara langsung di TV bahwa keluarga mengetahui tentang penangkapan putra mereka melalui media pada pukul 2:30 pagi.

"Saya menganggap Zionis 'Israel' bertanggung jawab - jika terjadi sesuatu pada anak saya - mereka akan bertanggung jawab," kata ibunya.[IT/r]