QR CodeQR Code

Gejolak Lebanon:

Kisah di balik Penyergapan Milisi Pasukan Lebanon di Tayouneh

16 Oct 2021 08:03

IslamTimes - Milisi Pasukan Lebanon pada hari Kamis (14/10) mengingatkaan perang saudara Lebanon yang berakhir pada tahun 1990.


Militan partai, yang catatan pembantaiannya sudah penuh, menewaskan sedikitnya 7 warga sipil di daerah Tayouneh, di mana protes terhadap politisasi penyelidikan ledakan Pelabuhan Beirut digelar .
 
Saat itu pukul 10:30 pagi ketika penembak jitu Pasukan Libanon menembaki demonstran damai yang melakukan protes di dekat Istana Keadilan.
 
Video dan foto yang diedarkan oleh media menunjukkan penembak jitu Pasukan Lebanon ditempatkan di atap gedung di daerah tersebut.
 
Seorang dokter di Unit Gawat Darurat di Rumah Sakit Al-Sahel, tempat sebagian besar syuhada dan terluka dipindahkan, mengatakan kepada wartawan Al-Manar bahwa luka ada di tubuh bagian atas mereka, menunjukkan bahwa peluru penembak jitu diarahkan ke kepala pengunjuk rasa untuk memastikan kematian mereka..
 
Oleh karena itu, tampaknya tembakan pada hari Kamis adalah penyergapan yang jelas oleh milisi yang terkenal kejam.
 
Korban tidak hanya pengunjuk rasa. Seorang wanita di rumahnya juga menjadi martir ketika dia terkena tembakan penembak jitu di kepalanya.
 
Al-Manar mengungkapkan nama-nama milisi Pasukan Lebanon yang ambil bagian dalam penyergapan Tayouneh.
 
George Touma, seorang militan Pasukan Lebanon, sedang mengendarai Black Wrangler di area penyergapan. Putranya, Rodrigue Touma, adalah militan lain yang terlihat bergerak dari satu gedung ke gedung lain dan menembaki pengunjuk rasa di Tayouneh, ungkap informasi yang diperoleh Al-Manar.
 
Al-Manar juga mengungkapkan nama-nama militan lain yang menembaki pengunjuk rasa: Nassib Touma, Rodney Asswad, Najib Hatem dan Tawfik Moawad.
 
Adapun komandan yang membimbing para militan dan berkoordinasi dengan komando milisi Pasukan Lebanon di lapangan, Al-Manar mengungkapkan nama tiga orang di antaranya: Tawfik Simon Moawad, Elias Michel Nakhle dan Shokri Bou Saab.
 
Sementara itu, tokoh paling berpengaruh yang bertugas memeriksa posisi penembak jitu dan memantau keberadaan militer militan Pasukan Libanon di daerah tetangga Ain Al-Remmaneh adalah Pierre Jabbour, menurut informasi yang diperoleh Al-Manar.
 
Jabbour adalah komandan keamanan Pasukan Lebanon, yang bekerja erat dengan kepala milisi, Samir Geagea.[IT/r]
 


Story Code: 958937

News Link :
https://www.islamtimes.org/id/news/958937/kisah-di-balik-penyergapan-milisi-pasukan-lebanon-tayouneh

Islam Times
  https://www.islamtimes.org