Puluhan Warga Palestina Terluka dalam Serangan Israel terhadap Demonstrasi Anti-Pemukiman

Bentrokan terjadi pada hari Jumat (15/10), ketika tentara Zionis Israel menyerang demonstrasi anti-pemukiman, terutama oleh pemuda Palestina, di kota Beita dan desa Beit Dajan, kantor berita resmi Palestina Wafa melaporkan.

Menurut Bulan Sabit Merah Palestina, setidaknya 44 warga Palestina menderita luka-luka setelah diserang oleh pasukan Zionis Israel.

Disebutkan pula bahwa 41 orang mengalami gangguan pernapasan akibat menghirup gas air mata, satu orang terluka akibat terkena peluru karet, dan dua orang pengunjuk rasa terluka karena terjatuh saat pasukan pendudukan mengejar para demonstran muda.

Kota Beita dan desa Beit Dajan telah menyaksikan demonstrasi damai anti-pemukiman setiap hari selama berbulan-bulan untuk memprotes rencana perluasan pemukiman Zionis Israel.

Lebih dari 600.000 orang Zionis Israel tinggal di lebih dari 230 pemukiman yang dibangun sejak pendudukan Israel tahun 1967 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur al-Quds.

Setelah mantan presiden AS Donald Trump menjabat pada Desember 2016, Zionis Israel meningkatkan perluasan permukimannya yang bertentangan dengan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2334, yang menyatakan permukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur al-Quds sebagai “pelanggaran mencolok di bawah hukum internasional.”

Semua pemukiman Zionis Israel adalah ilegal menurut hukum internasional karena dibangun di atas tanah yang diduduki.

Dewan Keamanan PBB telah mengutuk kegiatan pemukiman Zionis Israel di wilayah pendudukan dalam beberapa resolusi.

Palestina menginginkan Tepi Barat sebagai bagian dari negara Palestina merdeka di masa depan dengan Yerusalem Timur al-Quds sebagai ibu kotanya.[IT/r]