Tentara Yaman Menjatuhkan Drone Pengintai ScanEagle Buatan AS

Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman, Brigadir Jenderal Yahya Saree, mengatakan dalam sebuah posting yang diterbitkan di halaman Twitter-nya pada hari Sabtu (13/11) bahwa unit pertahanan udara Yaman menggunakan rudal darat-ke-udara yang dikembangkan di dalam negeri untuk menembak jatuh pesawat udara nir awak Amerika karena melakukan tindakan permusuhan atas distrik al-Jubah.
 
Dia mengatakan rincian lebih lanjut tentang operasi dan rekamannya akan segera dirilis.
 
Boeing Insitu ScanEagle adalah kendaraan udara tak berawak (UAV) ketinggian rendah yang tahan lama yang dibangun oleh Insitu, anak perusahaan Boeing, dan digunakan untuk pengintaian.
 
Pada tanggal 9 November, pasukan tentara Yaman dan sekutu mereka menembak jatuh pesawat pengintai ScanEagle Saudi saat pesawat itu terbang di atas distrik yang sama di provinsi Marib.
 
Juga, angkatan bersenjata Yaman, yang didukung oleh pejuang sekutu dari Komite Populer, menembak jatuh drone pengintai ScanEagle AS lainnya pada 27 September saat sedang dalam misi mata-mata di distrik Medghal di provinsi Yaman yang sama.
 
Secara terpisah, pesawat perang Saudi telah meluncurkan serangan udara terhadap bandara umum di provinsi selatan Yaman, Taizz, dalam eskalasi baru perang rezim Riyadh di negara miskin itu.
 
Jaringan televisi berbahasa Arab al-Masirah melaporkan bahwa pesawat-pesawat tempur itu menghantam Bandara Internasional Taizz dua kali dalam semalam. Tidak ada laporan segera mengenai korban dan tingkat kerusakan.
 
Pesawat militer Saudi juga menggempur distrik Sirwah di provinsi Marib sebanyak 21 kali.
 
Mereka juga menyerang distrik al-Jubah di distrik Yaman yang sama. Tidak ada laporan tentang kerusakan dan kemungkinan korban dengan cepat tersedia.
 
Selain itu, pasukan tentara Saudi melepaskan tembakan membabi buta ke daerah perumahan di provinsi Saada barat laut Yaman, melukai setidaknya lima warga sipil.
 
Saluran TV al-Masirah Yaman melaporkan bahwa penembakan itu menargetkan distrik perbatasan Monabbih pada hari Jumat. Ada empat pengungsi Afrika di antara korban.[IT/r]