Presser Bersama AS-Korea Selatan-Jepang Dibatalkan Karena Kepulauan yang Disengketakan

Wakil Menteri Luar Negeri Pertama Korea Selatan Choi Jong-kun dan Wakil Menteri Luar Negeri Jepang Takeo Mori dijadwalkan hadir bersama Sherman pada hari Rabu (17/11) setelah ketiga negara membahas ketegangan regional, tetapi Sherman berdiri sendirian di podium untuk menjawab pertanyaan.
 
Sherman tidak merinci apa yang menghentikan konferensi pers bersama tetapi mengatakan, “Ada beberapa perbedaan bilateral antara Jepang dan Republik Korea yang terus diselesaikan. Dan salah satu perbedaan itu, yang tidak terkait dengan pertemuan hari ini, telah menyebabkan perubahan format ketersediaan pers hari ini.”
 
Dia mengatakan kepada wartawan bahwa pertemuan tiga jam dengan rekan-rekannya dari Jepang dan Korea Selatan telah "konstruktif (dan) substantif."
 
Ketiga pejabat tersebut membahas kebebasan navigasi dan penerbangan di Laut Cina Selatan dan komitmen ketiga negara untuk memajukan nilai-nilai demokrasi dan hak asasi manusia, dan menyatakan kembali komitmen mereka untuk mempertahankan kawasan Indo-Pasifik yang inklusif, bebas, damai, stabil, dan terbuka, kata Sherman.
 
Dia mengatakan AS, Jepang, dan Korea Selatan menentang “kegiatan yang merusak, mengacaukan atau mengancam tatanan internasional berbasis aturan” di kawasan Indo-Pasifik dan di Selat Taiwan.
 
Beberapa jam kemudian, Masashi Mizobuchi, juru bicara Kedutaan Besar Jepang di Washington, mengatakan Jepang telah "mengajukan protes keras" atas kunjungan ke pulau-pulau yang disengketakan oleh kepala badan kepolisian nasional Korea Selatan, sebuah pos tingkat sub-kabinet.
 
Pulau-pulau itu "tidak dapat disangkal merupakan bagian yang melekat dari wilayah Jepang" dan "dalam keadaan ini, kami telah memutuskan bahwa tidak pantas untuk mengadakan konferensi pers bersama," kata juru bicara itu.
 
Tidak ada komentar langsung dari Korea Selatan. Kim Chang-yong, komisaris jenderal badan kepolisian nasional Korea Selatan, tiba di pulau yang disengketakan yang dikenal sebagai Takeshima di Jepang dan Dokdo di Korea Selatan pada Selasa, laporan media mengatakan, dalam kunjungan pertama kepala polisi negara itu dalam 12 tahun. .
 
Pulau-pulau tersebut dikendalikan oleh Seoul tetapi diklaim oleh Tokyo.
 
Meskipun Jepang dan Korea Selatan dianggap sebagai sekutu utama AS di kawasan Asia Pasifik, mereka memiliki ketidaksepakatan serius atas serangkaian masalah selain pulau, termasuk perdagangan dan kompensasi bagi para korban yang dipaksa bekerja di perusahaan Jepang dan rumah bordil militer selama Jepang 1910- 45 pemerintahan kolonial.[IT/r]