Islam Times - Menteri Pertahanan Israel Tuduh Iran Luncurkan Serangan Maritim Dari Pangkalan UAV

Menteri Pertahanan Israel Tuduh Iran Luncurkan Serangan Maritim Dari Pangkalan UAV

IslamTimes - Menurut menteri pertahanan, selain melancarkan serangan dari pangkalan militernya, Tehran juga menggunakannya untuk menyimpan drone tempur.

Zionis Israel menuduh Iran melancarkan serangan maritim dengan pesawat nir awak dari pangkalan di Chabahar dan pulau Qeshm di selatan negara itu.

Pernyataan itu dibuat oleh Menteri Pertahanan Zionis Israel Benny Gantz. Dia menggambarkannya sebagai pengungkapan publik pertama saat dia berpidato di konferensi keamanan yang diselenggarakan oleh Universitas Reichman di Herzliya.

“Salah satu alat utama adalah UAV dan senjata presisi, yang dapat mencapai sasaran strategis dalam jarak ribuan kilometer, dan dengan demikian kemampuan ini sudah membahayakan negara-negara Sunni, pasukan internasional di Timur Tengah dan juga negara-negara di Eropa dan Afrika,” kata menteri pertahanan. kata, seperti dikutip oleh Jerusalem Post.

Gantz menambahkan bahwa pangkalan itu juga digunakan oleh Iran untuk menyimpan drone tempur.
Dia juga mengatakan bahwa program drone Iran merupakan ancaman tidak hanya bagi Zionis Israel tetapi juga bagi seluruh wilayah.

“Kami telah melihat serangan terhadap Aramco, peluncuran drone dari Suriah, upaya Iran untuk membangun kemampuan bagi Hizbullah untuk secara tepat meluncurkan drone peledak ke Zionis Israel,” katanya, merujuk pada serangan terhadap perusahaan minyak Aramco di Arab Saudi pada 2019 .

Ini terjadi ketika negosiasi kesepakatan nuklir Iran (JCPOA) akan dilanjutkan di Wina minggu depan. Berbicara selama konferensi keamanan di Herzliya pada hari Selasa (23/11), Perdana Menteri Zionis Israel Naftali Bennet mengatakan bahwa Israel telah menentang kesepakatan pada tahun 2015 dan akan terus menentangnya, bahkan jika AS kembali ke sana.

“Bahkan jika ada kembalinya kesepakatan [dengan Iran],Zionis Israel tidak berpihak padanya, tidak berkewajiban untuk itu,” kata Bennett, seperti dikutip oleh Jerusalem Post.[IT/r]