Islam Times - Lima Tewas, Enam Terluka dalam Serangan Daesh di Irak Utara

IslamTimes - Teroris Wahhabi Daesh [singkatan bahasa Arab untuk "ISIS"/"ISIL"] telah menewaskan sedikitnya lima orang, dan melukai enam lainnya dalam serangan di Irak utara, menurut laporan yang mengutip sumber-sumber keamanan.

Insiden itu terjadi di dekat desa Qara Salem di distrik Kobri pada Minggu (5/12) malam, menewaskan empat tentara Peshmerga dan seorang warga sipil, kata kantor berita Reuters.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Minggu, Kementerian Urusan Peshmerga juga mengkonfirmasi insiden tersebut dan korban tetapi tidak memberikan rincian tentang jumlah korban.

Seorang kolonel Peshmerga dikutip mengatakan bahwa teroris Daesh menggunakan taktik tabrak lari untuk menargetkan posisi mereka dalam serangan semalam.
"Mereka menghindari menahan tanah untuk waktu yang lebih lama ... Lebih banyak pasukan bala bantuan dikirim ke daerah itu untuk mencegah serangan lebih lanjut," katanya.

Menurut sumber militer Irak, unit keamanan Irak segera mengirim bala bantuan ke daerah itu untuk membantu pasukan Peshmerga.

Desa Luhaiban di Irak utara juga diserang dan dikepung oleh teroris Daesh, menurut laporan Reuters. Namun, tidak ada konfirmasi segera dari pihak berwenang Irak.

Kedua desa tersebut berada di wilayah terpencil yang diklaim oleh pemerintah Irak di Baghdad dan pemerintah wilayah otonomi Kurdi utara di Erbil.

Namun, kelompok teroris jarang menyerang dan menguasai daerah pemukiman di dekat jalan utama, jalan raya yang menghubungkan Erbil dengan kota Kirkuk.

Insiden itu terjadi setelah serangan serupa di Irak utara pada hari Jumat, yang menewaskan sedikitnya 13 orang termasuk tiga penduduk desa dan 10 pasukan Kurdi.

Hampir selusin orang juga tewas dalam serangan Daesh yang menargetkan bus yang membawa pekerja di ladang minyak di provinsi timur Suriah Deir Ez-Zor pada hari Kamis.

Serangan itu terjadi ketika militer AS telah menempatkan pasukan dan peralatan militer di Suriah timur dan timur laut, dengan Pentagon mengklaim bahwa pengerahan itu bertujuan untuk mencegah ladang minyak di daerah itu agar tidak jatuh ke tangan teroris Daesh.

Daesh menguasai sekitar sepertiga Irak antara 2014 dan 2017, termasuk kota-kota besar seperti Mosul.

Tentara Irak mengalahkan kelompok Wahhabi pada tahun 2017 dengan bantuan kelompok perlawanan populer, tetapi anggotanya masih ada di wilayah Irak utara dan timur laut Suriah.

Setidaknya 10.000 teroris Daesh dilaporkan masih ada di Irak dan Suriah. Setelah mengubah strateginya, kelompok ini masih menimbulkan ancaman di beberapa provinsi di wilayah tersebut dengan serangan tabrak lari, penculikan dan bom pinggir jalan. [IT/r]