0
Friday 10 December 2021 - 04:17
Pakistan - AS:

Pakistan Tolak Undangan ke "KTT untuk Demokrasi" AS

Story Code : 967750
Imran Khan, Pakistani Prime Minister -.jpg
Imran Khan, Pakistani Prime Minister -.jpg
Dalam sebuah pernyataan singkat pada hari Rabu (8/12), Kantor Luar Negeri Pakistan menolak undangan ke KTT, yang dijadwalkan akan diadakan secara online pada hari Kamis dan Jumat (9-10/12), tanpa alasan. Keputusan itu diambil setelah berhari-hari konsultasi internal.

“Kami berterima kasih kepada AS karena mengundang Pakistan untuk berpartisipasi dalam KTT Demokrasi, yang diadakan secara virtual pada 9-10 Desember 2021,” kata Kementerian Luar Negeri dalam sebuah pernyataan. “Kami tetap berhubungan dengan AS tentang berbagai masalah dan percaya bahwa kami dapat terlibat dalam masalah ini pada waktu yang tepat di masa depan.”

Gedung Putih telah mengundang para pemimpin dari lebih dari 100 negara. Pakistan termasuk di antara hanya empat negara dari Asia Selatan yang diundang ke pertemuan itu, yang lainnya adalah India, Maladewa, dan Nepal.

Pemerintahan Presiden AS Joe Biden belum mengundang China dan Rusia, sedangkan pulau China Taipei yang memiliki pemerintahan sendiri telah diberi undangan, sebuah langkah yang mendapat kecaman keras dari Beijing.

Penolakan Pakistan yang jarang terjadi terjadi ketika hubungan antara Pakistan dan AS tampaknya surut, mengingat perbedaan mereka dalam apa yang disebut perang melawan terorisme dan berbagai masalah lainnya, terutama Afghanistan yang dipimpin Taliban dan kemitraan strategis Pakistan yang meningkat dengan China. .

Biden belum berbicara dengan Perdana Menteri Pakistan Imran Khan sejak dia mengambil alih Gedung Putih pada Januari 2020. Dan pemimpin Pakistan itu mengatakan kepada wartawan pada Agustus bahwa dia tidak “menunggu” kontak Biden.

Biden juga tidak mengundang Pemimpin Pakistan ke KTT tentang Iklim pada bulan Maret, meskipun faktanya Pakistan termasuk di antara 10 negara teratas yang terkena dampak perubahan iklim dalam beberapa tahun terakhir.

Pada 26 November, China dan Rusia bersama-sama mengutuk KTT yang direncanakan. 

Dalam sebuah opini bersama di Kepentingan Nasional, dua bulanan Amerika yang diterbitkan oleh Pusat Kepentingan Nasional, Duta Besar Rusia untuk AS Anatoly Antonov dan mitranya dari China, Qin Gang, mengecam AS karena memaksakan interpretasinya sendiri tentang demokrasi di komunitas internasional dan undangannya dari sekutu yang berpikiran sama ke apa yang disebut KTT.

Pada hari Senin, Institut Studi Keuangan Chongyang di Universitas Renmin China menerbitkan kecaman atas interpretasi Amerika tentang demokrasi dalam laporan setebal 74 halaman berjudul "Sepuluh Pertanyaan untuk Demokrasi Amerika." {IT/r]
Comment