0
Wednesday 15 December 2021 - 11:13
Gejolak Afghanistan:

WFP: Warga Afghanistan Menghadapi Kelaparan dan Kemiskinan 

Story Code : 968585
WFP: Warga Afghanistan Menghadapi Kelaparan dan Kemiskinan 
Seorang juru bicara Program Pangan Dunia (WFP) mengatakan selama briefing di kota Jenewa Swiss pada hari Selasa (14/12) bahwa ekonomi rapuh Afghanistan berada di ambang kehancuran.

"Krisis ekonomi yang meningkat, konflik, dan kekeringan membuat rata-rata keluarga sekarang hampir tidak dapat mengatasinya," kata Tomson Phiri. "Kami memiliki banyak hal yang harus dilakukan untuk menghentikan krisis ini menjadi bencana."

Phiri lebih lanjut mengatakan bahwa WFP dengan cepat meningkatkan operasi kemanusiaan di Afghanistan untuk membantu lebih dari 23 juta orang yang akan menghadapi kelaparan parah di negara itu pada tahun 2022. Dia telah memberikan bantuan makanan kepada 15 juta warga Afghanistan sejauh ini pada tahun 2021, katanya.

"Kita tidak bisa menyia-nyiakan waktu," kata Phiri. "Direktur negara kami menggambarkan situasinya cukup mengerikan. Dia mengatakan itu adalah 'longsoran kelaparan dan kemelaratan.'"

Menurut survei terbaru oleh WFP, diperkirakan 98% orang Afghanistan tidak cukup makan, dengan tujuh dari 10 keluarga terpaksa meminjam makanan, yang mendorong mereka lebih dalam ke dalam kemiskinan.

Secara terpisah, Nada al-Nashif, wakil komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, mengatakan keluarga Afghanistan menghadapi "kemiskinan dan kelaparan yang parah," dengan banyak yang didorong ke dalam tindakan putus asa, termasuk pekerja anak, pernikahan dini, dan "bahkan penjualan anak."

Afghanistan telah tertatih-tatih di ambang bencana kemanusiaan besar. Dalam beberapa pekan terakhir, badan-badan PBB telah membunyikan lonceng alarm, memperingatkan bahwa jutaan warga Afghanistan bisa kehabisan makanan sebelum awal musim dingin dan sekitar satu juta anak-anak berisiko kelaparan.

Krisis yang berlangsung juga telah mempengaruhi sistem perbankan yang sudah rapuh di negara itu, terutama dengan miliaran dolar aset Afghanistan dibekukan oleh AS sejak pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban pada Agustus.

Taliban, yang sebelumnya memerintah Afghanistan dari tahun 1996 hingga 2001, mengambil alih kekuasaan lagi pada 15 Agustus saat AS berada di tengah penarikan pasukan yang kacau. Kelompok tersebut mengumumkan pembentukan pemerintahan sementara pada 7 September. Belum ada negara yang mengakui aturan mereka. Sejak itu, Taliban telah berjuang untuk menahan krisis ekonomi yang semakin dalam.

PBB mengatakan Afghanistan menghadapi "salah satu bencana kemanusiaan terburuk di dunia." [IT/r]
Comment