0
Wednesday 22 December 2021 - 16:28
India - Rusia:

Laporan: India Mulai Menyebarkan Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia di Berbatasan Barat Laut

Story Code : 969727
Laporan: India Mulai Menyebarkan Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia di Berbatasan Barat Laut
Angkatan Udara India mengerahkan S-400 di perbatasan Barat untuk melawan kemungkinan ancaman dari Pakistan dan China, Asian News International (ANI) melaporkan.

Baterai S-400 akan mampu menghadapi ancaman udara dari Pakistan dan China, ANI mengutip sumber-sumber lokal.

Rusia telah mulai memasok India dengan S-400 Triumf, sistem pertahanan rudal bergerak dan permukaan-ke-udara melalui rute udara dan laut yang akan segera dikerahkan di lokasi yang ditentukan, tambahnya.

Pengiriman pertama sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia yang kuat diharapkan akan selesai pada akhir tahun ini, dengan unit yang akan dioperasionalkan dalam beberapa minggu ke depan.

Angkatan udara akan fokus di front Timur setelah menyelesaikan penempatannya di negara bagian Punjab, menurut laporan itu, dan menyediakan sumber daya untuk melatih personel di negara tersebut.

Di Rusia, beberapa perwira dan personel Angkatan Udara India telah mendapatkan pelatihan tentang sistem tersebut.

Pada 6 Desember, Menteri Luar Negeri India Harsh Vardhan Shringla mengatakan Rusia telah memulai pengiriman S-400 ke negara tersebut.

Pada tahun 2018, India dan Rusia menandatangani kontrak senilai $5,5 miliar, yang menempatkan India pada risiko sanksi AS.

AS telah lama mencoba untuk mencegah negara-negara membeli peralatan militer dari Rusia, mengancam mereka dengan tindakan hukuman di bawah Undang-Undang Melawan Musuh Amerika Melalui Sanksi (CAATSA), yang telah digunakan untuk melawan Turki, Iran, Korea Utara, dan Rusia.

Terlepas dari peringatan Washington, New Delhi bergerak maju dengan pembelian tersebut, dengan alasan bahwa ia memiliki hubungan strategis dengan Rusia dan AS.

Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin menegaskan selama kunjungannya bulan Maret ke India bahwa semua sekutu dan mitra AS harus menghindari perangkat keras Rusia dan “menghindari segala bentuk akuisisi yang akan memicu sanksi”.

Turki berpendapat bahwa sanksi CAATSA tidak adil, karena negara-negara seperti Yunani telah menggunakan pertahanan udara Rusia tanpa sanksi apa pun.

Bertentangan dengan klaim AS, S-400 tidak berinteraksi dengan jet tempur buatan AS sehingga tidak membahayakan status Turki sebagai sekutu lama NATO, kata Turki. [IT/r]
Comment