Islam Times - Laporan: UEA Mendirikan Bandara Militer Kedua di Pulau Strategis Socotra Yaman

IslamTimes - Uni Emirat Arab (UEA) dilaporkan sedang membangun bandara militer keduanya, dengan bantuan tim ahli militer asing, di pulau strategis Socotra.

Sumber militer Yaman, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan kepada situs web Yaman News Portal bahwa para ahli telah memulai pemetaan geologi di kota pesisir Hadibu.

Sumber tersebut mengatakan pembangunan bandara militer baru UEA di pulau Socotra sejalan dengan upaya negara Teluk Persia untuk memperluas kegiatan badan dan lembaga intelijen Emirat di daerah tersebut.

Kembali pada pertengahan September tahun lalu, Kantor Berita Yaman, mengutip sumber-sumber lokal, melaporkan bahwa Masyarakat Bulan Sabit Merah Uni Emirat Arab telah menandatangani kontrak dengan rezim Tel Aviv untuk membuat pusat intelijen untuk angkatan udara Zionis Israel di Socotra. Bandara.

Rumah bagi sekitar 60.000 orang, Socotra menghadap ke Selat Bab el-Mandeb, rute pelayaran utama yang menghubungkan Laut Merah ke Teluk Aden dan Laut Arab. Memiliki ekosistem yang unik.

Outlet berita berbahasa Prancis JForum mengatakan pada Agustus 2020 bahwa Zionis Israel, bekerja sama dengan UEA, berencana untuk membangun pangkalan pengumpulan intelijen di pulau Socotra.

Tujuan dari pangkalan tersebut, menurut laporan itu, adalah untuk memantau secara elektronik pasukan pimpinan Saudi yang berperang di Yaman.

Israel dan UEA saat ini membuat semua persiapan logistik untuk membangun pangkalan intelijen untuk mengumpulkan informasi dari seluruh Teluk Eden, termasuk Bab el-Mandeb dan selatan Yaman, yang berada di bawah kendali pasukan yang didukung oleh UEA, kata laporan itu.

Socotra telah menjadi sumber ketegangan antara UEA dan Arab Saudi, yang bersaing untuk menguasai pulau yang kaya sumber daya itu.

Separatis yang didukung UEA dari Dewan Transisi Selatan (STC) mengambil alih Socotra pada Juni 2020, dalam sebuah langkah yang digambarkan oleh pemerintahan mantan presiden buronan Yaman, Abd Rabbuh Mansur Hadi, sebagai "kudeta penuh." [IT/r]