Islam Times - Wakil Sekjen Hizbullah pada Saudi: Kami Akan Mengekspos Anda ke Dunia

IslamTimes - Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah Sheikh Naim Qassem menyatakan bahwa Raja Saudi Salman baru-baru ini meluncurkan sikap tidak adil terhadap Hizbullah, menggambarkannya sebagai “teroris”, sementara kerajaannya telah memasukkan daftar hitam gerakan perlawanan beberapa tahun yang lalu; namun, klasifikasi pada waktu tertentu dari raja Saudi ini memiliki konotasi negatif, terutama menargetkan orang-orang perlawanan yang mengorbankan darah untuk membebaskan tanah mereka, demi Palestina, dan menjaga martabat bangsa.

Sheikh Qassem juga mencatat bahwa menuduh kelompok besar masyarakat Lebanon ini - yang mewakili perlawanan regional berpengaruh yang menggagalkan taktik mencurigakan, serta menggagalkan hasutan domestik - dikutuk dan tidak dapat diterima. “Pejabat Lebanon yang mendengar tuduhan semacam itu akan lebih baik setidaknya membela kelompok orang yang dihormati dan berpengaruh ini yang berkontribusi besar pada kebangkitan dan pembebasan Lebanon, daripada menjilat-sepatu,” lanjut Sheikh Qassem.

“Mereka mengatakan Lebanon pasti Arab. Kami mengatakan: Kami percaya pada Arabisme Lebanon. Yaman adalah Arab, dan begitu juga Arab Saudi. Ketika kita membela Yaman, itu berarti kita membela negara Arab. Tapi bagaimana kita bisa membela Arab Saudi yang menyerang negara Arab lain?” Sheikh Qassem bertanya, menekankan bahwa “Kita harus membela orang yang diserang, orang benar, orang yang mengorbankan para martir, yang negaranya dihancurkan Arab dan alat-alat internasional yang berusaha mengubah persamaan regional.”

Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah lebih lanjut menggambarkan gerakan perlawanan Lebanon seterang matahari, menggarisbawahi bahwa “tidak peduli bagaimana mereka mencoba menggambarkannya dengan cara yang berlawanan, mereka tidak akan dapat mengubah kenyataan.”

Sheikh Qassem juga menekankan bahwa “Teroris adalah orang yang membunuh mereka yang memiliki pendapat berbeda di dalam negeri, orang yang menyerang tetangganya di Yaman, dan menyembunyikan normalisasinya dengan Zionis ‘Israel’ menggunakan metode yang berbeda.”

Pejabat Hizbullah lebih lanjut menjelaskan bahwa “Kebebasan berpendapat dan berekspresi dijamin secara hukum dalam pasal 13 Konstitusi [Libanon],” menanyakan alasan di balik menuduh Hizbullah mendistorsi hubungan dengan negara-negara Teluk.

“Mereka adalah orang-orang yang menyerang kami dan menuduh kami dengan deskripsi yang tidak dapat diterima,” Sheikh Qassem menjelaskan, mencatat bahwa banyak dari mereka yang mendukung penyerang karena ingin menerima uang darinya menjelang pemilihan parlemen.

“Tanggapan Hizbullah terhadap Arab Saudi akan menentukan; Anda mewakili teror dan kami mewakili perlawanan, dan kami tidak akan menerima bahwa Anda menyinggung kami tanpa menanggapi Anda menggunakan kebenaran dan logika. Kami akan mengekspos semua tindakan permusuhan Anda kepada dunia tanpa menggunakan kata-kata yang tidak nyata atau palsu, ”pungkas Sheikh Qassem. [IT/r]