0
Monday 10 January 2022 - 07:05

Komandan Militan Senior yang Didukung UEA Tewas dalam Serangan Rudal Yaman

Story Code : 972783
Majdi al-Radfani (ABNA).
Majdi al-Radfani (ABNA).
Sumber informasi, meminta anonimitas, mengatakan kepada jaringan berita televisi berbahasa Arab al-Mayadeeen Lebanon bahwa Komandan Brigade Ketiga Majdi al-Radfani (lebih dikenal dengan nom de guerre Raksasa) meninggal karena luka-lukanya pada hari Sabtu, setelah pasukan tentara Yaman dan sekutu mereka menargetkan gerilyawan yang disponsori UEA di distrik Bayhan.

Sumber menambahkan bahwa lebih dari 130 gerilyawan tewas dalam pertempuran dengan Angkatan Bersenjata Yaman selama beberapa hari terakhir, dan puluhan lainnya telah terluka. Sejumlah kendaraan militer mereka juga hancur.

Awal pekan ini, sumber militer Yaman melaporkan pembunuhan Komandan Brigade Kedua, Samih Jarada al-Subaihi, dalam sebuah operasi oleh penembak jitu tentara Yaman dan pejuang Komite Populer di distrik Usaylan.

Subaihi disebut sebagai salah satu komandan militan paling terkemuka di provinsi Shabwah, dan kematiannya merupakan kerugian sangat besar bagi rezim Abu Dhabi di wilayah kaya minyak itu.

Perkembangan terjadi ketika juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengumumkan pada 3 Januari bahwa pasukan Angkatan Laut negara itu, yang didukung oleh pejuang sekutu dari Komite Populer, berhasil merebut kapal berbendera UEA dari pelabuhan Hudaydah karena membawa peralatan militer dan terlibat dalam tindakan permusuhan.

Brigadir Jenderal Yahya Saree menyatakan bahwa pasukan Yaman dan sekutu mereka menangkap kapal setelah masuk tanpa izin ke perairan teritorial Yaman dan bertindak melawan keamanan dan stabilitas negara.

Pejabat senior militer Yaman menambahkan bahwa kapal itu memuat berbagai amunisi dan disita di lepas pantai provinsi strategis barat Hudaydah di Yaman.

Rabu lalu, angkatan bersenjata Yaman menembak jatuh sebuah kendaraan udara tak berawak milik Angkatan Udara Uni Emirat Arab saat terbang di atas provinsi Shabwah Yaman.

Mereka menabrak drone Wing Loong 2 tahan lama buatan China dengan rudal permukaan-ke-udara.

Saree mengatakan pesawat tak berawak itu ditargetkan saat melakukan tindakan permusuhan di distrik Usaylan di provinsi tersebut.[IT/AR]
Comment