Islam Times - Abdollahian : Iran Selalu Dukung Pembangunan Regional

IslamTimes - Menetri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian mengatakan di sini pada hari Selasa (11/1) bahwa menyelesaikan krisis dan perselisihan dengan menggunakan kekuatan militer dan kekuatan hegemonik tidak benar, dan Republik Islam Iran selalu berada di sisi baik perkembangan regional, baik dalam kampanye melawan Daesh (ISIS/ISIL), atau dalam negosiasi regional.

Hossein Amirabdollahian mengatakan kepada wartawan di sela-sela pertemuannya dengan Emir dan Qatar dan mitranya dari Qatar tentang hubungan bilateral, menambahkan bahwa Emir Qatar memiliki pandangan yang sangat berharga.

“Kami mencapai kesepakatan bahwa selama beberapa hari mendatang delegasi Iran akan mengunjungi Qatar dan kami akan memiliki kerja sama di bidang ekonomi, perdagangan, ilmiah, dan teknologi, termasuk di bidang kesehatan dan pemanfaatan bidang COVID-19,” katanya.

Dia mengatakan bahwa berbagi pengalaman dalam kampanye melawan penyakit coronavirus akan membantu kedua negara dan Iran telah mengumumkan kesiapan dalam hal ini.

Pada dialog regional, Amirabdollahian mengatakan bahwa Iran selalu mengumumkan kesiapan dalam hal itu.

“Iran juga telah mengusulkan rencana kerja sama di kawasan Teluk Persia, dan Emir Qatar yang terhormat juga selalu menyambut baik gagasan Republik Islam Iran,” tambah Amirabdollahian.

Menteri luar negeri mengatakan bahwa Iran mendukung inisiatif apa pun yang akan berkontribusi pada stabilitas dan keamanan regional, menambahkan bahwa Emir Qatar juga memiliki proposal dan saran yang baik dalam hal itu, yang “kami sambut, sambil mengajukan inisiatif kami sendiri, dan kami berharap untuk pembangunan dan kemajuan daerah”.

Diplomat top Iran juga mengatakan bahwa dia telah memberi tahu teman-teman regional Iran tentang kemajuan yang dicapai dalam negosiasi Wina, karena mereka memiliki hak untuk diberitahu tentang negosiasi Iran-P4+1.

Dia juga menegaskan kembali bahwa Iran percaya pencapaiannya dalam teknologi nuklir damai harus dimiliki oleh seluruh negara Islam dan negara tetangga.

“Tentu saja, beberapa pihak yang bernegosiasi di Wina mencoba menyiarkan berita palsu, yang menyebabkan kekhawatiran."[IT/r]