0
Thursday 13 January 2022 - 10:45
Iran vs Terorisme:

Pejabat Kehakiman: Pembunuhan Ilmuwan Iran Tidak Akan Tanpa Hukuman 

Story Code : 973312
Pejabat Kehakiman: Pembunuhan Ilmuwan Iran Tidak Akan Tanpa Hukuman 
Kazem Gharibabadi, wakil kepala Kehakiman untuk urusan internasional dan sekretaris Dewan Tinggi Hak Asasi Manusia negara itu, memposting tweet pada hari Selasa (11/1) untuk menandai peringatan 10 tahun pembunuhan ilmuwan nuklir senior Mostafa Ahmadi Roshan.

Dia memuji ilmuwan itu atas upayanya yang tak kenal lelah untuk “mempromosikan dan melokalisasi pengetahuan nuklir damai.”

“Kejahatan membunuh ilmuwan tidak akan dibiarkan begitu saja sebagai pelanggaran berat Hak Asasi Manusia,” kata Gharibabadi.

Seorang ahli kimia, Ahmadi Roshan, 32, mengawasi sebuah departemen di fasilitas nuklir Natanz. Dia dibunuh pada 11 Januari 2012 oleh bom magnet yang ditempatkan di mobilnya di Tehran utara, dalam serangan teroris yang dituduhkan pada rezim Tel Aviv.

Selama beberapa tahun terakhir, ilmuwan nuklir Iran telah menjadi target upaya pembunuhan badan mata-mata Barat dan Zionis 'Israel'.

Antara 2010 dan 2012, empat ilmuwan nuklir Iran - yaitu Masoud Alimohammadi, Majid Shahriari, Darioush Rezaeinejad dan Ahmadi Roshan - dibunuh, sementara yang lain, Fereydun Abbasi, terluka dalam percobaan pembunuhan.

Pada Juni 2012, Iran mengumumkan bahwa pasukan intelijennya telah mengidentifikasi dan menangkap semua elemen teroris di balik pembunuhan ilmuwan nuklir negara itu.

Dalam kasus terbaru, Mohsen Fakhrizadeh, yang mengepalai Organisasi Inovasi dan Penelitian Pertahanan Kementerian Pertahanan Iran, dibunuh pada 27 November 2020.

Setelah pembunuhan itu, para pejabat Iran mengatakan bahwa rezim Tel Aviv telah bertindak dengan intelijen AS dan melakukan pembunuhan yang ditargetkan terhadap ilmuwan nuklir terkemuka.

Gharibabadi mengatakan pada bulan November bahwa Iran akan segera mengumumkan putusan akhir dalam kasus pembunuhan beberapa ilmuwan nuklir senior, menambahkan bahwa sebuah kasus telah diajukan dan yang lainnya sedang dalam perjalanan. [IT/r]
Comment